2019 Insentif Guru Honor Di Bandung Barat Naik 200%
Bandung Barat (Jabar Online)-, – Pemerintah Kab. Bandung Barat bertekad untuk selalu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Namun pada pelaksanaannya, peningkatan tersebut tidak bisa hanya mengandalkan keberadaan guru PNS saja, tetapi juga para guru honorer yang masih minim tingkat kesejahteraannya.
“Tahun depan insentif guru honor jadi Rp. 1,5 Juta,” seru Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna ketika memimpin Upacara Peringatan HUT Korpri Ke-47, HUT PGRI Ke-73 dan Hari Guru Nasional Tingkat Kab. Bandung Barat Tahun 2018 di Plasa Mekarsari, Ngamprah, Kamis (29/11).
Menurutnya, angka tersebut sudah resmi dan telah mendapat persetujuan dalam Rapat Paripurna DPRD Kab. Bandung Barat sehari sebelumnya.
Bupati mengatakan, insentif bagi guru honor semula hanya sebesar Rp. 500 ribu saja, dan tahun depan naik 200 persen menjadi Rp. 1,5 juta. Kenaikan ini bertujuan untuk meminimalisir ketimpangan kesejahteraan antara guru PNS dan honorer.
“Sebab, peran guru honor sama pentingnya dalm meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Hanya status saja yang membedakan. Sehingga kami bertekad meningkatkan kesejahteraan mereka agar terus semangat dalam mendidik penerus bangsa,” katanya.
Dan dipundak para guru masa depan bangsa ini bergantung dalam memelihara, mengembangkan jati diri dan membentuk karakter generasi penerus bangsa agar menjadi bangsa yang tangguh, mansiri, berdaya saing dan penuh toleransi.
Tema Hari Guru Nasional Tahun 2018 adalah “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad XXI”. Tema tersebut menjelaskan bahwa keniscayaan profesionalisme menyangkut sikap mental dan komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Bupati menjelaskan bahwa terdapat 3 ciri guru profesional. Pertama, guru profesional adalah guru yang telah memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik. Kedua, seorang guri yang profesional hendaknya membangun ke sejawatan. Dan ketiga, seorang guru profesional hendaknya mampu merawat jiwa sosialnya.
“Dan dengan segala tantangan dan hambatannya, para guru Indonesia berada digarda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” tuturnya.
(Sumber: HUMAS KOMINFO, Editor: D.Arifin Satrio S.Pd)