Kadis DPMD Jabar & Bupati Banyumas Arahkan Pemudik Di Karantina 14 Hari
BANDUNG l JABARONLINE.COM– libur Idul Fitri atau lebaran tahun 2020, sudah dimulai hingga satu minggu kedepan. Tanggal merah libur tahunan ini menjadi momen mudik masyarakat untuk merayakan Lebaran tahun 2020 bersama keluarga.
Namun liburan tahun ini berbeda dengan tahun lalu masyarakat dihimbau, dimohon atau dilarang untuk mudik. Hal ini untuk keselamatan bersama menghindar dari bahaya saat corona menyerang daerah di Indonesia.
Kepala DPMD Jabar sebagai Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Dedi Supandi menyebutkan sebagai jalur lintasan, Jabar harus melakukan pengamanan komprehensif. Terutama untuk mengatasi para pemudik yang tertahan di wilayahnya.
“Apakah mereka pada saat balik lagi harus dilakukan isolasi atau dilakukan tes kembali? Apa harus disterilisasi kawasannya? Yang jelas, kira-kira dibutuhkan tempat-tempat isolasi jika itu terjadi di lima titik. Tiga titik di jalur Pantura dan dua titik di jalur selatan,” ucap Dedi kepada media.
Selain itu, kata Dedi, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan di desa-desa dengan bantuan Satgas Desa Tanggap COVID-19. Satgas tersebut bertugas mendata penduduk yang rentan sakit, penduduk yang baru datang, dan penduduk yang pergi ke wilayah lain atau akan ke luar negeri.
Selain pendataan, Satgas Desa Tanggap Covid-19 bertugas mengidentifikasi fasilitas-fasilitas desa untuk dijadikan ruang isolasi. Kemudian, masih dalam aspek pencegahan, Satgas Desa Tanggap Covid-19 rutin mengedukasi masyarakat, salah satunya dengan pemasangan spanduk yang berisi informasi krusial.
“Tentang rumah sakit rujukan, nomor telepon, dan lain sebagainya. Pemantuan terhadap Orang Dalam Pemantauan (ODP) dilakukan, meminta kepada pemudik untuk isolasi diri selama 14 hari, dan memastikan tidak ada kegiatan yang bersifat massal atau ada kerumunan,” katanya
Satgas Desa Tanggap COVID-19 diketuai oleh kepala desa dan terdiri dari banyak unsur. Mulai dari bidan desa, ketua Rukun Tangga (RT), ketua Rukun Warga (RW), pendamping keluarga harapan, PKK, Karang Taruna, Puskesmas, sampai unsur mitra seperti Babinsa, Babinkamtibmas, dan Patriot Desa.
Keterlibatan banyak pihak dalam Satgas Desa Tanggap COVID-19 bertujuan agar penanganan dan pencegahan COVID-19 berjalan cepat, tepat, dan menyeluruh.
Disisi lain pemkab Banyumas Jawa Tengah menyediakan tempat Karantina pemudik yang berada di Komplek Gelora Satria Purwokerto, pemudik yang hendak ke Kabupaten Banyumas, bersiap saja untuk dikarantina massal di Gor selama 14 hari.
Informasi yang dihimpun media. Saat ini ratusan pemudik masih menjalani proses karantina, dan akan berlebaran disana. Pihak pemerintah memberi kesempatan mereka untuk takbiran, dan bertemu dengan keluarga meski tetap jaga jarak dan berbatas teralis besi seperti kondisi saat ini apabila ada keluarga yang menjenguk.
Bupati Banyumas Achmad Husein bersama Ketua Tim Penggerak PKK Ny Erna Husein, saat menjenguk para peserta karantina menyempatkan memotivasi para peserta untuk terus senang dan berbahagia. Bahkan Bupati beserta istri ikut memimpin senam bersama.
“Terima kasih kepada anak-anaku semua, saudara-saudaraku semua yang sudah mau hadir di Gor. Jangan bilang karantinalah mbok nelangsa, di Madarasah GOR atau Hotel GOR saja. Karena yang disini semua mempunyai tujuan mulia, selain memutus mata rantai covid-19, nantinya masyarakat juga akan menerima karena sudah mengalami screening kesehatan,” kata saat memberi sambutan Jumat (22/05/2020) pagi.
Meski akan memasuki Hari Raya Idul Fitri ratusan pemudik ini dipastikan masih berada di Gelora Satria, mengingat proses karantina belum selesai. Bupati mengatakan saat ini diamana-mana sama, lebaran tahun ini tidak seperti biasanya, tidak ada takbir keliling, dihindari kerumanan dan juga berkunjung.
“Maka biar suasana tetap terasa lebaran, nanti kita makan opor bersama,” katanya.
Bupati menambahkan, bahwa prosedur atau protokol karantina tetap akan ditempuh, sehingga mereka sebagian juga masih berlebaran di Gelora Satria teruma yang belum menjalani test kesehatan.
Ketua Harian BPBD Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan bahwa saat ini masih ada 164 orang, bahkan secara perorangan maupun kelompok masih terus datang ke GOR ini. Bersama dinas kesehatan semua peserta yang baru masuk didata dicek kesehatannya dan diberi gelang tanda Orang Dalam Pantauan baru memasuki tempat karantina.
Peserta yang sudah selesai mengikuti karantina juga kembali mengikuti proses pemeriksaan. Setelah diberi dipastikan sehat kemudian mereka diberi surat keterangan sehat, baru diijinkan pulang.
“Meski demikian, ketika sampai dirumah mereka dihimbau, tetap mematuhi protokol kesehatan saat ini, yakni memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak,” katanya
Titik memprediksi penghuni masih akan bertambah menjalang lebaran besok.
Komplek Gelora yang dijadikan tempat karantina ada tiga Blok. Blok A menempati lapangan Footsal, Blok B menempati Sasana Krida Raga dan Blok C menempati GOR Serbaguna yang biasa dipakai untuk lapangan bulu tangkis.
(Dwi Arifin)