FKIP Universitas Pakuan Gelar Pelatihan Mendesain Lembar Kerja Inovatif
KOTA BOGOR | JABARONLINE.COM – Prodi Pendidikan IPA FKIP Unpak gelar Pengabdian kepada Masyarakat secara online dengan tema merancang Lembar Kerja Inovatif konsep persilangan di masa Pandemi pada guru SMP dan SMA.
Pada kegiatan tersebut turut hadir Wadek 1 dan 2, Para Struktural FKIP, Para Kaprodi, Dosen prodi, Para Guru SMP dan SMA, Ibu Nara sumber dan Peserta PKM online.
“Guru sebagai falisitator dalam kelas harus mampu mengaktifkan siswanya di dalam kelas agar terjadi dialektika antara guru dan siswa. Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan perangkat pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk menjadi pemikir yang kritis. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, prodi pendidikan IPA berpartisipasi dalam rangka diseminasi ilmu pengetahuan kepada para guru untuk membuat LPKD yang menarik dan menantang bagi guru-guru IPA tingkat SMP dan guru Biologi tingkat SMA,” terangnya, Sabtu (31/7/21).
“Harapan yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah melahirkan produk baru sehingga para guru terbantu dengan LKPD yang telah disusun serta peserta didik dapat dengan mudah memecahkan soal dan bisa merangsang untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah dalam latihan soal yang diberikan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berorientasi pendekatan kontekstual pada konsep persilangan untuk para guru,” harap Dr. Entis Sutisna,M.Pd, Dekan FKIP Universitas Pakuan.
“Seperti yang kita ketahui bahwa belajar saat ini pada masa pandemik mengalami pergeseran sistem belajar yang sangat radikal dari belajar tatap muka menjadi tatap maya. Dalam proses pembelajaran, bukan hanya siswa yang belajar tetapi juga gurun. Siswa dipacu oleh gurunya mencari tahu bukan diberitahu. Kehadiran LKPD yang menarik dan menantang akan mampu memicu siswa untuk mencari dan menemukan konsep baru (inquiri learning). Dengan sistem pembelajaran seperti ini akan mewujudkan pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kontekstual untuk melahirkan pemikir yang kritis, kreatif dan inovatif,” lanjutnya.
Acara yang di pandu oleh Suci Siti Latifah dan Lilis Supratman diikuti oleh 190 peserta dari Sabang sampai Merauke. Dalam pemaparanya Dr. Surti Kurniasih, M.Pd. menjelaskan tentang materi persilangan. Uraian materi mengenai konten Hukum Mendel banyak dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Antusias guru terlihat setelah dilakukan proses pembuatan Desain lembar kerja berbasis Problem Based Learning (PBL).
Lilis Supratman mengajak para peserta secara interaktif membuat lembar kerja yang berbasis kasus yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta yang antusias dalam pembuatan lembar kerja diantaranya Ibu Lilis Setiasih dari SMAN 25 Bandung, Ibu Elly rosyidah dari SMAN Nagrak, Sukabumi, dan bu Nuri Aradea dari SMAN Ciomas. dari Hal ini dilakukan agar peserta didik bisa lebih tertarik untuk melihat kasus yang diulas.
Selain itu, tujuan utama pembuatan lembar kerja berbasis PBL dapat meningkatkan tingkat berfikir kreatif dan bisa menguji wawasan hingga seberapa dalam wawasan mereka dalam memecahkan kasus. Usai pelatihan didapatkan produk berupa lembar kerja yang mengupas kasus “Problemaika keluarga Al-Fahri” dan diberikan tugas tambahan untuk membuat tagihan lembar kerja berbasis Projek Based Learning (PJBL).
red