Aksi Penanaman 1000 Pohon mahasiswa KKN, Bentuk Perhatian Terhadap Lingkungan
PURWAKARTA, JABARONLINE – Tidak asing lagi, masalah lingkungan terjadi di Indonesia. Salah satunya berada di anak sungai Citarum yakni sungai Cikembang yang terletak di Desa Kembangkuning, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Sebanyak 20 mahasiswa Universitas Pakuan yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum di Desa Kembangkuning. Kamis, (24/11/19) bersama Satgas, pihak Desa, Kecamatan dan warga bersama-sama melakukan penanaman 1000 pohon di bantaran sungai Cikembang. Kegiatan tersebut didasari banyaknya alih fungsi lahan hutan lindung secara massif untuk lahan pertanian di daerah hulu sungai yang memicu terjadinya erosi dan sedimentasi.
“Selain erosi dan sedimentasi, hawa panas pun kini sangat terasa di wilayah purwakarta. Ternyata sudah banyaknya pohon-pohon besar yang ditebang dan belum ada penggantinya. Perlu penanaman agar kedepannya Kembangkuning tetap rindang dengan pohon-pohonnya,” ungkap Fahmi Febrian selaku penanggung jawab.
Kegiatan itu, diawali dengan sosialisasi dan memberikan informasi bagaimana cara menanam pohon dan merawat pohon yang baik kepada masyarakat sekitar. Pada kesempatan itu, dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pembenihan Tanaman Hutan, Andreas Terapi, M.Ling menjadi pembicara pada kegiatan tersebut yang diikuti oleh 100 orang warga sekitar.
Jenis pepohonan yang ditanam berupa tanaman kayu dan Multipurpse Tree Spesies (MTPS) yang terdiri dari 200 bibit tanaman Akasia, Sengon 200 bibit, Trembesi 200 bibit, Mahoni 150 bibit, Khaya 200 bibit, Jambu 25 bibit, Sirsak 25 bibit, Nangka 25 bibit, dan Pucuk Merah 25 bibit.
Pada pelaksanaannya tidak semua bibit di tanam secara serentak, hal ini disebabkan oleh cuaca yang sedang kemarau yang dikhawatirkan bibit akan mati. Sehingga hanya ada beberapa pohon yang ditanam sebagai simbolis pemberian bibit pohon kepada warga Desa Kembangkuning yang diterima langsung oleh kepala desa.
“Kami menyerahkan pohon untuk masyarakat agar nanti bisa ditanam setelah musim kemarau seesai, karena jika semuanya kami tanam, khawatir bibit akan mati. Kami berharap nantinya Kembangkuning menjadi sejuk kembali dengan kembali banyaknya pohon yang tumbuh,” tutur Fahmi.
Redaksi – 003