Anggota DPRD Provinsi melaksanakan Reses Masa Sidang III Tahun 2022. H. Jajang Rohana : Para Ibu- Ibu Posyandu Luarbiasa
KAB. BANDUNG | JABARONLINE.COM— Anggota Dewan DPRD Provinsi Jawabarat, H. Jajang Rohana, S. Pd.i, Melaksanakan Reses masa sidang ke III Tahun 2022. Untuk menyerap aspirasi Masyarakat, di Desa Pulo Sari, Kec. Pangalengan Kab. Bandung Senin 11 Juli 2022.
Kegiatan Reses Yang di ikuti oleh ibu ibu posyandu, Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyampaikan,bahwa, ibu ibu posyandu itu luarbiasa, Selain itu ia mendoakan ibu ibu posyandu yang banyak membantu juga kebaikannya kepada masyarakat, semoga ibadah ibu ibu di balas oleh alloh Swt. Katanya di lokasi.
Lanjut jajang, Ia mengenalkan diri asal kelahirannya, Ia menyebutkan dirinya dari manggahang baleendah, dan istrinya asal dari Pangalengan.
Sementara itu ia mengungkapkan pertemuan ini bukan hanya kegiatan Reses tetapi juga silaturahmi itu lebih penting.
selain mendengarkan keluhan masyarakat, jajang mengatakan, “ini adalah tugas seorang wakil rakyat untuk melayani masyarakatnya”, bukan hanya dari pembangunan infrastruktur nya saja tetapi apa pun harus siap untuk masyarakat.
Ia juga menyampaikan mengenai tugas dan fungsinya pemeruntahan itu mempunyai tugas masing-masing, begitu juga dengan anggaran Negara harus di ketahui oleh publik, dan di pergunakan dengan baik untuk kepentingan masyarakat.
Mengenai pembangunan, infrastruktur, harus sesuai dengan pertimbangan, kalo di tingkat pemerintahan Desa harus melalui musrenbang, begitu juga dengan pemerintahan yang lain harus melalui mekanisme yang baik. ucap jajang.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, ada Seorang perwakilan ibu ibu Posyandu, Sri Solihat, dari RW11 Desa Pulo Sari dengan berani dan lantang bertanya kepada, Anggota legislator itu.
Ia mengungkapkan keluh kesahnya mengenai bantuan dari pemerintah mulai dari BPNT, PKH, dan lainnya “kenapa tidak merata, akhirnya kita seolah-olah menjadi pengemis untuk mempunyai bantuan”. Ia berharap keluh kesahnya semoga bisa tersampaikan melalui Reses Ini, pungkas Sri di sesi tanya jawab.
Jajang menjawab pertanyaan sri, dan ia juga mengiyakan ucapan sri, ia mengatakan “Ya saya juga sama sependapat dengan mereka bantuan-bantuan yang sifatnya langsung baik tunai ataupun tidak tunai ini akan menjadikan Gejolak di masyarakat, karena pertama data biasanya tidak benar”
Menurut jajang data nya menjadi berubah, seharusnya yang mampuh sudah tidak masuk kepada kategori penerima bantuan, tetapi orang yang betul-betul harus menerimalah yang harus mendapatkan bantuan.
Ia menambahkan dengan sistem seperti ini, yang secara langsung tunai, Ini pemerintah mendidik masyarakat, kesannya seperti meminta minta bantuan kepada pemerintah, sehingga seperti mental mengemis sehingga masyarakat tidak berdaya, Ujar jajang
“Seharusnya pemerintah itu harus membikin masyarakat menjadi berdaya jadi mentalnya bukan mental di beri, tetapi harus bisa memberi, dan itu bahaya kalau terus seperti itu dan kurang bagus, Tapi kalau mereka itu mempunyai jiwa pemberi dan itu menjadi keinginannya seperti itu, seperti tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah, maka itu jadi keberkahan untuk mereka” Pungkasnya.
(Dhera Restu)