Angka Kematian Akibat COVID-19 Cukup Tinggi, Kab. Garut Kembali Terapkan PPKM Level 4

Angka Kematian Akibat COVID-19 Cukup Tinggi, Kab. Garut Kembali Terapkan PPKM Level 4

Smallest Font
Largest Font

GARUT | JABARONLINE.COM – Kabupaten Garut kembali menerapkan PPKM Level 4 setelah sebelumnya berada di level 3. Hal itu disebabkan angka kematian akibat COVID-19 di Kabupaten Garut cukup tinggi.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan dalam pelaksanaan perpanjangan PPKM Level 4 ini, pihaknya akan mengintensifkan penelusuran kasus-kasus baru.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Kita akan melakukan pengetatan prokes dan memperbanyak pelacakan dan testing,” kata Rudy kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Pada perode perpanjangan PPKM lalu, Garut sebenarnya masuk di PPKM level 3 dan ditargetkan masuk level 2. Namun, faktanya, Garut malah masuk lagi ke PPKM Level 4.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Level empat karena kematian tinggi. Naik lagi,” kata Rudy.

Kendati demikian, meskipun masuk PPKM Level 4, Pemda Garut tidak akan melakukan penyekatan. Penyekatan ruas jalan diganti rekayasa lalu lintas dan posko wilayah sadar protokol kesehatan
Sementara Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menjelaskan saat ini pihaknya tengah menganalisa penyebab tingginya angka kematian akibat virus COVID-19.

“Kita coba cari, kenapa yang menyebabkan angka kematian kita paling tinggi. Apakah disebabkan karena yang positif sangat banyak, apakah karena penanganan kita di rumah sakit terlambat. Ini harus kita pelajari dan tidak boleh terulang lagi,” ungkap Helmi.

Berdasarkan data hingga, Selasa (3/8/2021) pagi ini, total ada 23.408 kasus Corona yang terkonfirmasi oleh pemerintah di Garut.

Jumlah itu terdiri dari 21 kasus yang sembuh, 573 kasus aktif, serta 1.120 kasus meninggal dunia.

“Kasus aktif terdiri dari 421 kasus isoman dan 152 kasus yang perawatan di RS,” ucap Humas Satgas COVID-19 Garut Yeni Yunita.

Reporter : Atu Restu F

Editors Team
Daisy Floren