Atasi Masalah Lingkungan, Kelompok Mahasiswa KKN Unpak Sosialisasikan Cara Mengolah Limbah

Atasi Masalah Lingkungan, Kelompok Mahasiswa KKN Unpak Sosialisasikan Cara Mengolah Limbah

Smallest Font
Largest Font

BOGOR, JABARONLINE.COM – Sebanyak 20 mahasiswa dari Universitas Pakuan yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum di Desa Kembangkuning bantu jalankan program satuan tugas (satgas) Citarum Harum Sektor 14.

Kompleksnya permasalahan yang melanda sungai Citarum bertahun-tahun ini tidak hanya berpusat pada sungai Citarum saja. Masalah juga berada di anak sungai Citarum yakni sungai Cikembang yang berada di Desa Kembangkuning, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Masih luasnya area persawahan dan banyaknya rumah di sekitaran sungai menjadi salah satu penyebab tercemarnya sungai Citarum yang berawal dari anak sungainya, salah satunya sungai Cikembang. Hal itu juga, dipengaruhi oleh ketidaktahuan masyarakat dalam mengelola limbah.

Oleh karenanya, limbah tersebut dibuang begitu saja ke sungai dan dibakar sehingga menyebabkan pencemaran udara. Hal ini yang mendasari sekelompok mahasiswa tersebut menggelar sosialisasi dan pengolahan limbah menjadi pupuk cair.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Kebiasaan yang sudah turun menurun dengan membuang limbah ke sungai seakan menjadi hal biasa, namun sejatinya itu berdampak untuk masa depan,” ungkap Muhammad Hadad, koordinator Mahasiswa KKN Citarum Harun Universitas Pakuan.

Menurutnya, tercemarnya sungai diakibat kebiasaan buruk di masa lalu dalam menangani limbah. Dikatakan Hadad, butuh waktu dan tenaga banyak untuk mengembalikannya pada keadaan sebelumnya.

“Sudah saatnya kita mengelola limbah menjadi nilai ekonomis dan berguna, salah satunya merubah limbah menjadi pupuk,” katanya.

Sementara, Aan Aditya, penanggung jawab kegiatan memaparkan, limbah tanaman yang basah dan beberapa jenis limbah dapur bisa diolah menjadi pupuk dan bisa digunakan oleh para petani setempat. Lewat pupuk tersebut, selain mengurangi limbah, juga menumbuhkan sisi kreatif masyarakat dan mengurangi beban ekonomi petani untuk tidak lagi membeli pupuk.

“Semoga dengan kegiatan ini bisa membantu masyarakat yang khususnya bermata pencaharian sebagai petani. Mereka bisa membuat sendiri pupuknya, dengan begitu mereka bisa menyimpang uang untuk membeli pupuk dan ikut mengurangi produksi limbah yang dibuang,” paparnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang warga sekitar yang terdiri dari petani dan ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK. Kegiatan diawali dengan sosialisasi yang diberikan oleh Lufty Hari Susanto, M.Pd dan Taufik Awaudin, M.Pd selaku Dosen dari Universitas Pakuan dilanjutkan dengan pembuatan biang bibit yang dilaksanakan di tempat terbuka pada Senin, 28 Oktober 2019.

Redaksi – 003

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author