Baliho Ridwan Kamil ‘Untuk Presiden 2024’ Menuai Kritik Warga & Lembaga Masyarakat
GARUT | JABARONLINE.COM – Dipasangnya baliho dukungan kepada Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil untuk menjadi Presiden 2024, tak urung jadi perhatian. Bahkan baliho berukuran besar yang dipasang di jalan Wanaraja atau tepatnya di depan lapangan bola Wanaraja, Kabupaten Garut, itu tak jarang mengundang tanya bagi sebagian warga yang melintasi di kawasan tersebut.
Berbagai spekulasi alias pro-kontra pun bermunculan di “bibir warga” manakala melihat baliho bertuliskan “Ridwan Kamil Untuk Presiden 2024” yang digagas oleh Paguyuban Asgar, yang mendukung Ridwan Kamil untuk Presiden RI 2024 mendatang.
Baca Juga : DISTARU Kota Bandung : Rekrut Relawan Pemikul Jenazah Covid 19 Menjadi PHL
Pertanyaan mendasar dari warga adalah benar Kang Emil (begitu sapaan akrab Ridwan Kamil) akan maju di Pilpres 2024 mendatang ? Entahlah..!, yang jelas ada warga yang setuju karena menggap Kang Emil sudah pantas menjadi kepala negara (Presiden). Namun tak sedikit pula warga yang kontra, dengan alasan bahwa Kang Emil, belum pantas menjadi Presiden.
“Bahkan beberapa wargapun sempat berujar kalau terlalu dini ‘promosi’ Kang Emil maju di Pilpres 2024 mendatang,” demikian hasil runing percakapan dari beberapa warga, Jumat (29/1/2021).
Sementara itu, Sekretaris LSM Barisan Semut Merah Indonesia (BASMI) DPP Jabar, Elvin Yoshevin, saat dimintai tanggapan, dia menyampaikan bahwa sebenarnya tidak ada masalah siapapun yang berniat atau bercita-cita untuk menjadi Presiden RI. “Ya, sebagai warga negara Indonesia, siapapun sah-sah saja ingin menjadi Presiden,” ujarnya.
Terkait baliho Ridwan Kamil tersebut, menurut Bung Yos (sapaan akrabnya), perlu diketahui apakah pemasangan baliho tersebut sudah sesuai prosedur ?. “Maksudnya apakah sudah menempuh proses perizinan dari Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Perizinan Reklame atau sejenisnya,” kata dia, Jumat (29/1/2021).
Diapun mengingatkan di tengah krisis global ini, seharusnya para pejabat publik lebih menunjukan empatinya. Apalagi seorang kepala daerah (Gubernur). Sebaiknya baliho itu diturunkan oleh RK sendiri atas dasar kesadarannya sendiri. Harusnya RK beserta para pendukungnya bisa menahan diri, di situasi pandemi ini, tandas Bung Yos, yang juga selaku Ketua Timsus Investigasi DPP LSM BASMI.
“Lagi pula Pilpres masih lama, urusan di Jabar aja belum terasa manfaat langsungnya kemasyarakat. Jadi sebaiknya jangan dulu memunculkan “Promosi Popularitas”. Apalagi ini kan secara politis bukan dalam masa kampaye,” pungkas Bung Yos.
Reporter : Restu 75