Bansos Sembako dan PKH Diduga Disunat Oknum Desa di Kecamatan Samarang Garut
GARUT | JABARONLINE.COM – Beberapa Desa di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut diduga kuat menyunat bansos sembako dan PKH.
Banyak keluhan dari masyarakat terkait dengan bansos di masa Pandemi Covid-19 itu. Diantara keluhan warga adalah dalam masalah kuantitas sembako, yang dibagikan tidak sesuai kriteria dan nilai yang diberikan pemerintah.
Diduga kuat kepala Desa ikut bermain, menyunat bantuan sembako ke masyarakat miskin itu bekerjasama dengan agen.
Pasalnya banyak keluhan dari masyarakat soal sembako, yang dibagikan tidak mencapai nilai Rp 200 ribu jika dirupiahkan. Selain itu kualitas sembako yang dibagikan pun terkadang buruk.
Tak hanya sembako, bantuan PKH pun diduga banyak yang di coret bahkan disunat oleh oknum desa.
Saat mewancarai seorang warga berinisial A, “Memang benar dugaan adanya oknum Desa yang bermain di dalamnya, karena bansos ataupun PKH yang diterima banyak yang kurang dari jumlah yang seharusnya diberikan,” ucapnya. Sabtu (1/8/2020)
Namun ketika berusaha klarifikasi ke Desa bersangkutan, rupanya kades menghindar. Kades tidak mau menemui awak media, ada apa di balik semua? Apabila kades merasa tidak bersalah tidak mungkin menghindar.
Hal tersebut sangat menyayangkan ketidak berhasilan Camat Samarang Kabupaten Garut Jawa Barat, seolah-olah molor dalam melakukan pembinaan terhadap desa.
Di masa darurat bencana Nasional seperti ini, masih saja ada oknum desa yang bermain dalam anggaran bansos. Namun camat diam saja. Ataukah memang ada setali tiga uang antara desa dan kecamatan?
Kurang lebih seperti itulah rumor yang beredar di tengah masyarakat. Karena persolan ini seakan dibiarkan begitu saja tanpa ada solusi konkrit dari Kecamatan Samarang.
A Restu Fauzi 30