Bima Arya Resmikan Jalan Ciheuleut Jadi Jalan R. H. Soelaeman A. Kartadjoemena

Bima Arya Resmikan Jalan Ciheuleut Jadi Jalan R. H. Soelaeman A. Kartadjoemena

Smallest Font
Largest Font

KOTA BOGOR | JABARONLINE.COM – Wali Kota Bogor, Bima Arya meresmikan Jalan R. H. Soelaeman A. Kartadjoemena yang sebelumnya bernama Jalan Ciheuleut berlokasi di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (16/11/2021).

Nama jalan R. H. Soelaeman A. Kartadjoemena merupakan tokoh Bogor pada masanya. Dia merupakan Wali Kota Bogor ke-5, Wali Kota Sukabumi ke-10 dan merupakan salah satu pencetus Universitas Ibn Khaldun (UIKA).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Beliau Wali Kota Bogor ke-5 pernah juga menjadi camat, wakil jaksa, dan Wali Kota Sukabumi ke-10,” ujar Bima Arya.

R. H. Soelaeman A. Kartadjoemena kata dia, merupakan seorang birokrat yang berpengalaman, mengingat pendidikannya juga di sekolah birokrat Abdi Negara sehingga memang mempunyai banyak kontribusi bagi Kota Bogor.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Ini apresiasi kepada beliau atas jasa dan dedikasinya di Kota Bogor. Ini juga sudah disosialisasikan kepada warga Ciheuleut yang semuanya mendukung dan Alhamdulillah hari ini kita abadikan nama beliau menjadi nama jalan,” katanya.

Di sisi administrasi kependudukan, bergantinya nama jalan ini tentu akan turut merubah data alamat yang ada di KTP. Menurut Bima Arya, ini merupakan kerja semua pihak, mulai dari OPD terkait, camat, dan lurah. Ia pun menyadari keterbatasan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait sejarah para pemimpin di Kota Bogor.

“Nah, karena itu kita sedang ikhtiar membangun museum Kota Bogor di gedung Blenong, nanti didalamnya ada catatan, dokumentasi kiprah perjuangan para wali kota-wali kota terdahulu,” imbuhnya.

Saat ini pihaknya sedang bekerja melakukan inventarisir untuk mengumpulkan semua data. Menggali semua data dari pihak keluarga, dokumentasi di arsip-arsip resmi dan lainnya.

“Iya, sebaiknya setiap nama jalan di Kota Bogor ke depan harus ada maknanya, bukan saja nama daerah tapi juga nama tokoh, tidak hanya dari usulan keluarga tapi juga didukung sama warga,” jelasnya.

Di tempat yang sama, salah satu cucu R. H. Soelaeman A Kartadjoemena, Tomi Hadi mengatakan, pihak keluarga berterima kasih kepada Wali Kota Bogor dan jajarannya yang mengabadikan nama ‘Kakek’ nya menjadi salah satu nama jalan di Kota Bogor. Hal ini membuat keluarga bisa terus mengingat keberadaan R. H. Soelaeman yang selama ini membimbing keluarga dan masyarakat.

“Saat aki (kakek) menjadi jadi Wali Kota saya belum lahir, tapi beliau sering turun langsung ke masyarakat, setelah pensiun juga aki kalau ke Masjid jalan kaki, setelahnya mengobrol dengan warga, diskusi hadits, menjadi imam sholat Jumat dan sholat lima waktu aki yang selalu on time, itu yang saya ingat dan kami teladani dari aki,” katanya. (Dan)

Editors Team
Daisy Floren