Bisnis Antar Negara, UMKM Indonesia Bersaing Di MUSIAD Expo Istanbul Turki
ISTANBUL | JABARONLINE.COM – Sebanyak 29 UMKM Indonesia berpartisipasi dalam pameran MUSIAD Expo 2020 pada 18-21 November 2020 di Turki. Keikutsertaan ini untuk menggencarkan promosi berbagai produk seperti makanan olahan, pertanian, kosmetik, craft, fashion dan konsultan pendidikan.
Selain mengajak para pelaku usaha dari Tanah Air, KJRI Istanbul juga melibatkan pelaku-pelaku usaha diaspora Indonesia di Turki, seperti Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Turki, perwakilan Dinas Koperasi & Usaha Kecil Jabar dan Kelompok Eksportir Muda Indonesia (KEMI) Turki untuk bergabung dalam pameran tersebut.
Baca Juga : Tembus ke Turki, Purnama Fashion & Craft Ditekuni Hj Liseu Sejak 2015
Dalam keterangan tertulis KJRI Istanbul, kepada kantor redaksi, Konsul Jenderal Imam As’ari menyambut baik kegiatan itu. Ia menegaskan hal ini dapat membuat produk UMKM Indonesia naik kelas.
“Momentum MUSIAD Expo ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM melalui penetrasi pasar dan membangun jejaring kerja sama kemitraan dan kolaborasi dengan pengusaha Turki,” ujar dia.
Selain itu, Imam melanjutkan, letak strategis geo-ekonomi pasar Turki perlu digarap secara serius dan dijadikan pusat bagi ekspansi ekspor produk-produk ke pasar negara-negara di kawasan Uni Eropa dan Eropa Timur, khususnya Rusia, serta kawasan Asia Tengah dan Timur Tengah.
MUSIAD Expo merupakan salah satu pameran lintas sektor di Turki dan dikunjungi ribuan pengunjung, termasuk para pelaku usaha potensial.
Di tengah kondisi adaptasi normal baru, penyelenggara pameran dilaporkan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat demi memastikan kenyamanan pengunjung.
Gedung TUYAP di Istanbul yang menjadi lokasi pameran telah mendapat sertifikasi COVID-19 Safe Service dari Turkish Standard Institution.
Hubungan perdagangan Indonesia-Turki menunjukkan prospek yang menjanjikan. Hingga September 2020, nilai perdagangan Indonesia-Turki tercatat 958.400 dolar AS (sekitar Rp13,5 miliar), hampir menyamai nilai pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 1,1 juta dolar AS (sekitar Rp15,5 miliar).
Pewakilan peserta acara tersebut dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Jabar, Hj. Liseu Purnamasari, S.Pd, pendiri usaha UMKM dengan brand Purnama Fasion & Craft mengungkapkan rasa senangnya saat produknya ikut serta bersaing dengan 120 negara. Sebelum berangkat kita hampir 4 kali mengadakan pertemuan dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Jabar. Untuk memastikan produk apa yang pantas dipromosikan di sana. Kita cari informasi dari KJRI tentang kriteria produk yang diminati orang Turki. Ucapnya kepada wartawan
Hj. Liseu memaparkan keberangkatannya mendapat dukungan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Jabar dan Bank BJB untuk tiket perjalanannya. Kita memperoleh fasilitas tranfortasi, lokasi ekspo dan business matching. Kalau untuk hotel biaya sendiri.
Menurutnya dari hasil business matching ada langkah-langkah yang perlu dibangkitkan atau dikembangkan saat menjalani usaha pada masa pandemi. Karena kita tidak tau pandemi covid 19 ini sampai kapan. Seperti di Turki juga ada kenaikan kasus positif covid 19 lagi.
Kalau dilihat dari letak geografisnya, Turki ini menjadi jalur perdagangan bagi negara-negara yang tidak memiliki pelabuhan. Selain itu juga negara ini termasuk negara yang memajukan pariwisata. Di Turki dan negara Timur Tengah, mereka menganggap Indonesia ini sebagai negara saudara sesama muslim. Sehingga kehadiran kita disambut harmonis oleh pengunjung.
Kami disini mempromosikan produk kopi khas Indonesia, fashion, craft, membangun reseler & membuka Price Oder yang lebih besar.
Bagi saya, kegiatan ini merupakan bagian dari silahturahmi dan investasi. Menjadi pengalaman yang menyenangkan bertemu pengusaha global, menjadi tau bagaimana cara membangun bisnis antar negara.
Dan produk yang saya tawarkan itu hasil hand made yang sudah terbukti diminati berbagai pihak. Dalam acara ekspo itu, banyak para pelajar dari Indonesia yang hadir membantu kita. Jadi sangat terasa hubungan harmonis antar warga Indonesia saat disini.
Hj. Liseu menyimpulkan sudah semestinya bagi pengusaha UMKM, terus berupaya mengembangkan usaha, membuka celah peluang di tingkat nasional hingga internasional. Melalui online marketing, dengan katalog yang lebih menarik untuk alat komunikasi yang utama dan membiasakan untuk komunikasi dengan bahasa asing.
Selain itu juga kita harus tau proses impor/ekpor, pajak, cara pembayaran bisnis antar negara dan syarat standarisasi produknya. Jadi harus sering konsultasi dengan dinas atau kementrian terkait.
Penulis : Dwi Arifin