BSB datangi Balaikota, Paparkan Masalah di Kota Bogor
BOGOR – Puluhan mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor atau BSB datangi Balaikota Bogor menagih kontrak politik antara mahasiswa dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang disepakati oleh kedua belah pihak saat debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun lalu.
Pada kesempatan itu, para mahasiswa memaparkan masalah-masalah di Kota Bogor. Kemudian dibacakan rekomendasi untuk 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Bogor yang berisi 4 point, diantaranya : Mendesak Pemkot Bogor agar menyelesaikan permasalahan di jalan Regional Ring Road (R3), menuntut Pemkot Bogor agar merelokasi dan menertibkan para Pedagang Kaki Lima (PKL), mendesak Pemkot Bogor agar segera menangani permasalahan di daerah sungai Ciliwung, meminta kepada Pemkot Bogor agar dapat mengefektifkan dan konsisten terhadap program Bogor tanpa plastik.
Hal tersebut telah disepakati dan ditandatangani langsung oleh Bima Arya dan akan terus dikawal untuk untuk 100 hari kerja.
Koordinator BEMseBogor Iqbal Habibi
mengatakan, “hari ini merupakan momentum bagi kami dapat bertemu langsung dengan walikota, wakil walikota dan seluruh dinas di Kota Bogor, yang dimana mahasiswa dapat secara langsung mengkritisi Pemerintah Kota Bogor,” kata Iqbal kepada wartawan, Kamis (25/04).
Namun, dikatakan Iqbal ada hal yang sangat penting bagi mahasiswa pada agenda ini yaitu walikota dan wakil walikota siap bertemu dengan mahasiswa setiap 3 bulan sekali dan menyepakati rekomendasi 100 hari kerja.
“Hal ini akan terus kita kawal karena gerakan ini masih sangat panjang sehingga bilamana walikota dan wakil walikota tidak sejalan dengan apa yang telah disepakati hari ini artinya beliau inkonsisten dengan kesepakatn bersama kami tadi,” ucap Iqbal.
(Oly)