Budaya literasi Rendah, Perlu Dibangun Pojok Literasi di Sekolah dan di Rumah

Budaya literasi Rendah, Perlu Dibangun Pojok Literasi di Sekolah dan di Rumah

Smallest Font
Largest Font

KAB. BOGOR | JABARONLINE.COM – Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Manfaat awal program literasi baik di sekolah maupun di tempat lain termasuk di rumah adalah :

Advertisement
Scroll To Continue with Content
  1. Menambah perbendaharaan kata “kosa kata” seseorang.
  2. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis.
  3. Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.
  4. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.
  5. Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat.
  6. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.
  7. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
  8. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.
  9. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.

Budaya literasi sangat minim dan rawan luntur di kalangan pelajar apalagi masyarakat umum. Indonesia dengan penduduk terbanyak di ASEAN hanya peringkat menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62,” ujar Staf ahli Menteri dalam negeri (Mendagri), Suhajar Diantoro pada Rapat kordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021.

Lebih lanjut, Kepala Perpusnas M Syarif Bando mengatakan persoalan Indonesia adalah rendahnya tingkat literasi. Perlu adanya terobosan baik di sekolah maupun di rumah. Menjelang tahun ajaran baru, sekolah perlu menyediakan tempat-tempat yang nyaman untuk membaca dan diskusi, misalnya dengan adanya pojok literasi. Begitupun bacaan-bacaan yang variatif dan bukan hanya buku teks pelajaran.

Bagi orang tua yang mampu perlu menyisihkan keuangannya untuk membeli buku atau jika tidak ada waktu untuk membaca E-book atau bacaan gratis lainnya, bersama-sama di rumah. Harapannya tingkat literasi Negara kita naik dan otomatis mutu SDM pun akan naik.

Penulis : H Taopik (Kepala SMAN 1 Leuwiliang)

Editors Team
Daisy Floren