Ciki Ngebul Yang Dingin Ini Berbahaya Karena Mengandung Nitrogen !!!
Bekasi -: Minggu, 25-12-2022. Sebuah cerita dari Keluarga Jamaal Bin Syafawi yang ingin memberikan informasi dan pengalaman yang dialami anaknya memakan Ciki ngebul dingin yang berbahaya mengandung Nitrogen”.
“Bismillah,
saya ingin berbagi pengalaman disini”.
“Disclaimer : Jangan beli ciki ngebul (ciki yang keluar asap) yang mengandung nitrogen”.
“Setuju atau tidak, percaya atau tidak kami kembalikan kepada masing-masing, yang jelas inilah sedikit pengalaman dari kami untuk semua”.
“Kejadian ini bermula saat istri dan anak-anak berbelanja ke sebuah pasar malam, kebetulan pasar tersebut tidak jauh dari tempat kami”.
“Singkat cerita anak kami merengek minta dibelikan ciki ngebul, yah benar ciki ini mengandung nitrogen yang dari makanan tersebut menjadi tampak aneh dan unik”.
“Selepas dari pasar malam anak-anak dan istri pulang dan disitulah anak-anak kami memakan makanan yang barusan mereka beli dan salah satunya adalah ciki ngebul”.
“Ciki yang mengandung nitrogen ini kami belum pernah mengetahui apa bahayanya dari makanan tersebut, kami pikir karena makanan ini banyak dijumpai bahkan di mall-mall besar maka makanan ini aman-aman saja”.
“Dan benar saja kami lihat mereka makan dengan seperti biasa sambil mengeluarkan asap dari ciki tersebut dan nampak aman, dan detik akhir dari makanan inilah musibah dimulai”.
“Anak kami yang paling kecil sekitar usia 4 tahun tanpa sepengetahuan kami makan kembali sisa ciki tersebut dari temannya, dan mungkin pada saat itu dia langsung makan tanpa dikeluarkan Asap Nitrogen dari ciki tersebut”.
“Diruangan yang sedang ramai dan kami pun sedang berbincang santai di teras, sontak anak kami yang kecil ini menjerit sekencang-kencangnya, kami pun panik, kami kira iya menelan benda keras sehingga kami hentakkan punggung belakang supaya benda tersebut keluar”.
“Namun setelah beberapa menit kami coba keluarkan akan tetapi tidak ada benda sesuatupun yang keluar kecuali cairan makanan yang barusan iya telan, kemudian kami perhatikan perut anak kami nampak membesar dan keras seperti kayu, sangat keras sekali”.
“Kami panik, dan langsung kami bawa ke klinik terdekat namun klinik itu menolak dan menyatakan ini bahaya, mereka meminta kami untuk segera membawanya ke rumah sakit besar, setibanya di salah satu rumah sakit mereka pun menolak dan menyarankan kami untuk menuju rumah sakit yang memiliki perlengkapan untuk operasi bedah”.
“Kami pun bergegas menarik gas motor sekencang-kencangnya dan istri memegang dengan erat anak kami sambil menenangkan anak kami yang mengerang kesakitan, sambil mengendarai kendaraan kami pun sambil menangis karena tak kuasa mendengar rintihan dari anak kami”.
“Beberapa menit perjalanan telah sampailah ke sebuah rumah sakit yang kami tuju yakni RS. Haji Jakarta, disitulah kami menuju ruangan IGD untuk melakukan penanganan pertama kepada anak kami”.
“Petugas keamanan dan dokter jaga di IGD tersebut dengan sigap menolong, mereka langsung mendeteksi apa yang diderita anak kami ini, lalu mereka pasang selang dari hidung menuju lambungnya dan mengeluarkan semua cairan yang ada di dalam perut anak kami”.
“Setelah semua tenang dan kondusif barulah kami bercerita kepada mereka tentang sebab kejadian ini, lalu mereka langsung membawa anak kami untuk menjalani rontgen”.
“Sangat mencengangkan dan membuat kami kembali histeris mendengar hasil rontgen tersebut”.
“Mereka menyatakan bahwa ada kebocoran dari lambung anak kami sehingga harus menjalani operasi besar”.
“Dengan berat hati kami pun menyetujui operasi tersebut sambil menenangkan anak kami yang masih merintih kesakitan dengan nafas yang terengah-engah”.
“Alhamdulillah atas pertolongan dari Allah SWT anak kami bisa diselamatkan setelah melewati serangkaian operasi besar”.
“Kami pun dengan detail mengkonfirmasi kepada dokter ahli di rumah sakit tersebut apa sebenarnya penyebab dari bocornya lambung anak kami dan dokter pun menjawab” :
“Makanan ciki yang mengandung nitrogen itu penyebabnya, reaksi nitrogen di dalam lambung seperti alat las dan mampu membocorkan lambung tersebut”.
“Qodarullah
semua atas kehendak Allah dan kami menerima dengan sabar atas musibah ini”.
“Kami sama sekali tidak menyalahkan pedagang ciki tersebut, akan tetapi hendaknya pedagang yang menjual makanan seperti ciki ngebul ini bisa lebih memperhatikan lagi dampak bahaya dari makanan tersebut”.
“Besar harapan kami tulisan ini bisa menjadi sebuah pelajaran khususnya buat kami dan buat yang lainnya sehingga tidak ada lagi hal-hal serupa yang terjadi seperti yang kami alami”.
“Baarokallohufiikum
“Keluarga Jamaal Bin Syafawi”
BY REPORTER : Den’z Gilang