Dampak Covid 19, GM Grand Savero Hotel Angkat Bicara
JABARONLINE.COM | BOGOR – Permasalahan terkait dengan adanya Virus Korona (Covid 19) yang sekarang ini sudah masuk ke Indonesia, ternyata sangat berdampak terhadap perekonomian khususnya bagi pengusaha dibidang bisnis perhotelan.
Hal tersebut dibenarkan oleh General Manager (GM) Grand Savero Hotel Bogor yang beralamat di jalan Padjadjaran No. 27 Kota Bogor, Jawa Barat.
Mustafa Rahmatono yang menjabat sebagai GM Grand Savero Hotel Bogor dan beberapa grup dibawahnya, menyampaikan prihal dampak dari Virus Korona tersebut.
“Insyaallah, jadi hal ini kan diawali saat Negara Cina mengumumkan kalau tidak salah pada 17 Januari 2020, waktu itu saya sedang perjalanan dari Jepang transit di Hongkong, saya langsung minta semua staf jajaran di hotel, untuk mengambil langkah-langkah apa antisipasi yang diperlukan, untuk fase pertama dan fase kedua. Karena cepat atau lambat pasti berdampak ke Indonesia dan kita tahu, sekarang terjadi,” ucap Rahmatono, Senin, (16/03/2020).
“Fase pertama, mulai dari human capital, operasional, financial dan development. Dengan kondisi seperti ini development kita hold. Jadi kita tidak ada produk development untuk sementara, jadi kita hold dulu,” tambahnya.
“Dampak bisnis yang langsung itu terjadi mulai dari minggu lalu, seperti langsung adanya pembatalan booking di Depok terutama, untuk yang di Bogor masih wait and see. Begitu samapai adanya surat edaran dari Kementrian Keuangan yang di susul berikutnya Kementrian Kemendikbud, barulah itu grup-grup yang masuk ke kami, secara grup besar pada cancel. Harusnya kami di weekend kemarin dapat grup besar juga dari Kementrian, cuman karena ada surat edaran itu, maka mereka mengirimkan surat ke kami, bahwa minta event nya sementara di cancel.
Dampaknya tidak main-main, karena penurunan nya sangat luar biasa. Kita di Bogor bisanya dapatan diatas 80%, sekarang ini tersisa di angka 10% samapai 15%,” papar GM Grand Savero Hotel.
“Jadi, untuk itu kami harus segera melakukan langkah-langkah, bahkan bukan mesti fase ke dua, tapi mesti fase ke tiga, yang mesti diambil. Tentu segala aspek harus ditingkatkan, khususnya kontak customer dan yang bekerja di bagian kamar mesti pakai masker, handclup dan lebih bersih lagi semua bagian kamar hotel. Kita lakukan satu pintu juga akses masuk hotel, semua harus melewati pintu depan utama, untuk fase ketiga. Karena kalau kamar dari 130 cuma terisi 15% dibawah 20 kamar, sehingga banyak kamar yang kita clouse down, sekalian kita treatment dan repres untuk kamar tersebut. Jadi kita fokus untuk di satu lantai,” jelas Rahmatono.
“Kami mengapresiasi dari pihak Pemkot Bogor khususnya, cepat tanggap menghadapi penyebaran virus Covid 19 ini, walaupun Kota Bogor sendiri belum ada yang dinyatakan positif, tapi saya lihat pola penanganan nya sudah cukup bagus untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk isolasi daerah. Harapan saya pemerintah tidak henti-hentinya untuk berkolaborasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan kami juga alhamdulillah merasa dilibatkan untuk kali ini,” pungkasnya.
Red