Dapat Bintang Jasa Dari Pemerintah Jepang, Budi Karya: Penghargaan ini Hasil Kerja Keras Seluruh Insan Perhubungan
JABARONLINE.COM - Menteri Perhubungan (2016-2024) Budi Karya Sumadi menerima penganugerahan bintang jasa The Order of The Rising Sun, Gold and Silver Star untuk musim gugur tahun 2024 dari Pemerintah Jepang. Budi berharap penghargaan ini semakin mempererat hubungan bilateral Indonesia-Jepang dikemudian hari.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak juga rekan-rekan media yang membantu untuk menyebarluaskan apa yang telah dilakukan selama ini. Saya berharap dengan adanya penghargaan ini hubungan Indonesia-Jepang bertambah baik dengan kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak," ujar Budi dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh KBRI Tokyo di Jepang, Rabu (6/11/2024).
Budi Karya menerima penghargaan karena telah berkontribusi terhadap penguatan hubungan antara Jepang dan Indonesia di bidang transportasi. Seperti diketahui selama menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dari tahun 2016 hingga 2024, ia telah mewujudkan proyek-proyek kerja sama ekonomi antara Jepang dan Indonesia di bidang transportasi.
Antara lain seperti MRT Jakarta Jalur Utara-Selatan, pembukaan Terminal Mobil Pelabuhan Patimban, pengembangan Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, dan promosi MRT Jalur Timur-Barat, yang upacara peletakan batu pertamanya diadakan pada bulan September 2024.
"Penghargaan ini merupakan wujud keberhasilan visi misi pemerintahan era Pak Presiden Ke-7 Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Ini juga hasil kerja keras insan perhubungan dalam mewujudkan transportasi terbaik untuk masyarakat yang ramah lingkungan dan sangat diterima," kata Budi Karya.
Budi Karya menceritakan awal mula proyek MRT dijalankan sejak 10-15 tahun lalu, dimana saat itu prosesnya masih sebatas pertemuan-pertemuan. Namun berkat tekad dan niat dari pemerintah akhirnya MRT dapat dirasakan oleh masyarakat Jakarta saat ini.
"MRT ini membawa budaya baru bagi perkeretaapian Indonesia. Bukan hanya dari segi fasilitas tapi juga budaya masyarakatnya yang lebih disiplin saat menggunakan transportasi perkotaan," jelas Budi Karya.
Menurut Budi Karya, MRT juga membawa dampak pada pelayanan dan pembangunan transportasi perkeretaapian dan perkotaan yang baik. Ia memberikan contoh bagaimana LRT Jabodebek buatan Indonesia juga bisa berjalan dengan baik.
"Budaya MRT itu diikuti oleh budaya perkeretaapian kita yang semakin baik. Kita lihat LRT buatan Indonesia yang berjalan sama baiknya dengan MRT. Kemudian kereta api jarak jauh seperti Jakarta- Solo juga berjalan sangat apik. Kereta api pun juga makin terintegrasi dengan transportasi udara," jelas Budi Karya.
Selanjutnya untuk Pelabuhan Patimban yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp18,9 triliun. Budi Karya menjelaskan bahwa saat ini Pelabuhan tersebut telah beroperasi untuk aktivitas ekspor sudah baik. Pelabuhan Patimban merupakan kembaran dari Pelabuhan Priok yang nantinya akan sama besarnya.
"Dalam kurun waktu enam tahun terakhir pembangunan dari mulai desain hingga beroperasinya menurut hemat saya sangat memuaskan. Dulu ekspor mobil hanya bisa di Priok sekarang kita bisa ekspor dari titik Patimban," kata Budi Karya.
Ketiga adalah Proving Ground Bekasi yang akan menjadi fasilitas pengujian kendaraan berstandar internasional dan terbesar se-Asia Tenggara. Tujuan utama dari pengembangan fasilitas pengujian tersebut adalah untuk meningkatkan standar keamanaan produk kendaraan bermotor dan untuk menguransi tingkat emisinya.
Pengembangan ini akan mencakup penerapan 19 UN Regulations untuk pengujian kendaraan bermotor termasuk uji tabrak dan uji emisi.
"Kalau selama ini Indonesia melakuan pengujian kendaraan di luar negeri, insyaallah tahun depan proving ground selesai sudah bisa melakukan pengujian di Indonesia dan Pak Prabowo berkenan untuk meresmikan," kata Budi.
Budi Karya yakin seluruh proyek pembangunan transportasi yang saat ini sedang berjalan bisa diteruskan dengan baik oleh pemerintahan selanjutnya dibawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presidennya Gibran Rakabuming. Ia juga meyakini Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi dan Wamenhub Suntana bisa meneruskannya lebih baik lagi.
"Di bawah kepemimpinan Bapak Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, saya yakin Menhub Pak Dudy Purwagandhi dan Wamenhub Pak Suntana bisa melanjutkannya dengan baik, terlihat dari keseriusan keduanya saat memulai memimpin," tutur Budi.
"Apalagi Pak Menhub dan Wamenhub sekarang ini rajin belanja masalah. Kalau kita tahu masalahnya apa saya yakin bisa juga menemukan solusinya," lanjut Budi Karya.
Budi Karya mengatakan bahwa dirinya akan terus mendukung pemerintahan Indonesia meskipun tidak berada dalam kabinet. Ia saat ini membentuk sebuah lembaga bernama Arkana yang memiliki konteks dan tagline yaitu 'Konektivitas Berkelanjutan'. Dia berharap apa yang saat ini sedang dikerjakan dapat memberi manfaat untuk bangsa dan negara Indonesia kedepannya.
"Semoga bisa memberi sedikit sumbangsih untuk bangsa dan negara. Mohon dukungan dan doa restunya. Mari kita kerja keras untuk kejayaan Indonesia," pungkas Budi Karya.
(Tiara)