Dekan Fakultas Hukum Unwir Akui Pemotongan Beasiswa Bidik Misi, “Dengan Alasan Tabungan”

Dekan Fakultas Hukum Unwir Akui Pemotongan Beasiswa Bidik Misi, “Dengan Alasan Tabungan”

Smallest Font
Largest Font

INDRAMAYU | JABARONLINE.COM – Pemberitaan terkait bantuan Bidik Misi di salah satu fakultas, di perguruan tinggi Universitas Wiralodra Kabupaten Indamayu yang diduga tidak tepat sasaran, terus bergulir.

Tim Jabaronline.com terus menelusuri kebenaran yang dikeluhkan oleh mahasiswa Fakultas Hukum bahwa ada pemotongan yang beralibi untuk tabungan dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Menurut Dekan Fakultas Hukum, Syamsul Siregar, untuk mencari tahu kebenaran informasi bahwasannya ada pemotongan anggaran bidik misi, dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut bukan dalam kategori potongan melainkan tabungan untuk pembayaran akhir semester dan BEM.

“Jadi uang yang satu juta itu bukan pemotongan tapi tabungan yang disimpan buat semester akhir karena disemester akhir mahasiswa butuh biaya besar. Mahasiswa sudah punya tabungan sebesar enam juta uang dari negara dan saya sudah minta ijin ke Ujang suratno(Rektor), dan dirinya bilang ya sudah, bagus pa dekan. Jalanin! Karena kalau tidak selesai study yang kena fakultas dan orang tua,” ucapnya.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Ketika dikonfirmasi terkait alokasi anggaran BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Syamsul Siregar, menjelaskan, “kami kampus UNWIR tidak mampu membiayai kegiatan mahasiswa yang setara dengan kampus lain, karena pembiayaan dari mahasiswa Cuma Rp. 50ribu persemester untuk kegiatan mahasiswa,” imbuhnya.

Sementara seorang mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, dengan adanya pemotongan terhadap anggaran beasiswa bidik misi beberapa dari mahasiswa Fakultas, dirinya tidak setuju.

“Saya kurang setuju terhadap pemotongan ini, setiap orang yang mendapat beasiswa punya pengeluaran yang berbeda. Jika yang paling membutuhkan dipotong, otomatis dong seharusnya buat biaya kehidupan seperti kost dan yang lainnya Merasa terbebani dengan adanya pemotongan tersebut,” jelas ungkapnya.

Selain itu, mahasiswa dari fakultas hukum yang enggan disebutkan namanya merasa bahwa pihak Fakultas tidak percaya terhadap mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidik misi. “Saya pribadi merasa terbebani dengan adanya nabung, biarpun buat kedepannya baik, atau bisa jadi pihak Fakultas hukum tidak percaya terhadap mahasiswa terkait uang bidik misi, yang diperuntukan untuk mahasiswanya,” tambahnya.

(Tim)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author