Diapresiasi Pemerintah Pusat, Program Jabar Masagi Akan Direplikasi secara Nasional

Diapresiasi Pemerintah Pusat, Program Jabar Masagi Akan Direplikasi secara Nasional

Smallest Font
Largest Font

KOTA BANDUNG | JABARONLINE.COM – Provinsi Jawa Barat terus berkomitmen menciptakan sumber daya manusia yang memiliki budi pekerti luhur melalui pendidikan berbasis kearifan lokal Jabar Masagi.

Dengan pendidikan Jabar Masagi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap bisa memperkuat karakter anak didik berdasarkan tiga irisan budaya yang hadir di Jabar.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Jabar Masagi pun telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Direncanakan Program Jabar Masagi  direplikasi secara nasional.

“Hari ini kita mendapat apresiasi dari Kemendikbudristek terkait tiga Program Merdeka Belajar, Literasi, Numerasi dan Karakter. Nomor tiganya, Jawa Barat sangat siap,” kata Ridwan Kamil di SMA Negeri 25, Kota Bandung, Kamis (24/11/2022).

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Program Jabar Masagi yang mulai diterapkan di Jawa Barat pada masa kepemimpinan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini menjadi sebuah percontohan pembelajaran berbasis budaya di berbagai daerah se-Indonesia.

“Nah, tadi Pak Dirjen (Iwan Syahril) menyampaikan karena kami sudah panjang eksperimentalnya, kalau berkenan bisa direplikasi sesuai kearifan lokal Nusantara, hingga ini menjadi sebuah percontohan,” tuturnya.

Ridwan Kamil menjelaskan, dengan Program Jabar Masagi seluruh anak didik di Jawa Barat bisa memiliki pribadi yang menjunjung budi pekerti berbasis budaya.

“Ini usaha sudah berlangsung sejak 2018, yaitu menyiapkan sebuah kurikulum pendidikan karakter berbasis kearifan lokal irisan tiga budaya, sehingga anak-anak Jawa Barat bisa kuat mempunyai karakter berbasis budaya,” ujarnya.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil berharap dengan pendidikan Jabar Masagi bisa mengurangi permasalahan yang kerap kali terjadi di lingkungan sekolah.

“Tidak boleh ada perundungan kekerasan seksual, tidak boleh ada hal-hal yang menyangkut etika tata krama, semua dilatih dalam nilai-nilai Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti, dan Niti Bakti, yang sudah kita ajarkan di sekolah-sekolah,” imbuh Kang Emil.

Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil didampingi Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril menandatangani tugu tentang Model Pelajar Jabar Masagi yang berlandaskan Pancasila.

“Nah simbolisasinya dalam bentuk tugu tentang Model Pelajar Jabar Masagi yang Pancasilais itu ditunjukkan di dalam proses pengajaran,” tandasnya.

“Titip pada orangtua, insya Allah reugreug , tenang menitipkan bersekolah di Jawa Barat karena pendidikan karakternya kita latih juga secara serius,” tutur Kang Emil.

Jadi teladan

Sementara itu Iwan Syahril menyebut Jabar Masagi menjadi teladan bagi wilayah lain di Indonesia.

“Jabar Masagi menjadi teladan untuk Indonesia. Pada kesempatan ini kita menyaksikan sebuah praktik baik bagaimana kearifan lokal menjadi sentral pembelajaran, dan saya rasa bisa menjadi sebuah inspirasi bagi kita semua,” kata Iwan dalam sambutan.

Ia berharap pendidikan karakter berbasis budaya ini menjadi motor penggerak Program Merdeka Belajar, sehingga gerakannya bisa masif secara nasional.

“Bagaimana budaya seni kearifan lokal menjadi penggerak pembelajaran Merdeka Belajar. Ini bisa menjadi sebuah gerakan yang masif secara nasional,” jelas Iwan. (Dhera)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author