Dibalik Kebakaran Rumah Wahedi Terdapat Timbunan Ribuan Liter BBM Diduga Jenis Solar Bersubsidi, Polisi Mengatakan " itu pedagang eceran"

Dibalik Kebakaran Rumah Wahedi Terdapat Timbunan Ribuan Liter BBM Diduga Jenis Solar Bersubsidi, Polisi Mengatakan " itu pedagang eceran"

Smallest Font
Largest Font

INDRAMAYU | JABARONLINE.COM – Rumah Wahedi warga Desa Nunuk Blok D RT.10/RW. 04 yang terbakar pada Kamis pagi lalu (03/12/2020), masih menyisakan pertanyaan dari masyarakat sekitar dan awak media. Karena dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) belum ada keputusan resmi penyebab kebakaran dari pihak terkait baik itu Kepolisian maupun Pemadam Kebakaran.

Pada saat jabaronline.com melihat langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) (08/12/2020), ditemukan beberapa tempat penampungan air (tangki air) kapasitas 1000 liter sebanyak 5 buah tangki yang di jadikan tempat penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang sudah hangus terbakar karena api. Dari keterangan saksi yang berhasil dimintai keterangannya, Andri tetangga Wahedi (pemilik rumah) mengatakan, bahwa Wahedi sudah lama melakukan kegiatan menampung BBM jenis solar tersebut dan biasanya dilakukan di malam hari.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Baca Juga :Si Jago Merah Lahap Satu Rumah Warga Desa Nunuk, Diduga Tempat Timbun Bahan Bakar Minyak (BBM)

“Bisnis nya sih udah lama, biasanya sih malamnya ngambil, pagi sudah jadi dalam bentuk dirigenan. Kegiatan nimbun dalam volume besar seperti ini setahu saya baru dua kali.”

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Malam sebelum kejadian Andri menceritakan bahwa ada sekitar 8 (delapan) mobil yang antri dan ada mobil jenis tangki yang terparkir di depan rumah Wahedi, bahkan Wahedi pada saat sebelum membongkar BBM dari moblil tangki ke tempat penampungan sempat meminta izin kepada Andri.

“Pada saat saya tertidur malam itu saya di bangunkan oleh Wahedi dengan mengetuk jendela rumah, dia meminta izin buat loading (membongkar BBM dari mobil tangki ke tempat penampungan) kirain saya izin cuman buat masukin ke dalam kemasan drigen saja. Biasanya juga nurunin cuman dari mobil dianya saja, ternyata kata bibi saya loading dari mobil tangki karena setelah Wahedi izin saya lanjut tidur lagi” ucap Andri.

Andri pun menambahkan BBM jenis solar yang ditimbun ada sekitar 5000 liter lebih, dan diduga jenis solar subsidi yang sengaja diambil dari beberapa SPBU di Indramayu dan dijual lagi untuk kebutuhan alat berat proyek yang sedang berlangsung di sekitar wilayah kecamatan Lelea.

“Solarnya ada sekita 5000 literan karena terlihat dari tempat penampungan yg terbakar ada 5 buah, satu tempat penampungan kan kapasitas nya 1000 liter, bahkan bisa lebih karena belum ngitung yang ada di dalam drigen. Karena tempat penampungan solar tersebut ditarik ke sungai kecil depan rumah, air sungainya pun sampai menyala dan tercium bau solar semua.”

“Biasanya kan gak terlalu banyak dan setahu saya sebelumnya gak ada solar karena dia jual petralite ke pedagang bensin eceran, ternyata sekarang nih ada pemain proyek yang sedang berjalan di kecamatan Lelea untuk kebutuhan bahan bakar alat beratnya.” Tambah Andri.

Dari pihak Pemerintah Desa Nunuk yang diwakili lurah (keamanan Desa) Wahendi mengatakan, bahwa dirinya hanya mengetahui bahwa pemilik rumah Wahedi menjual bensin eceran, terkait penyebab kebakaran dirinya tidak mengetahui dan hanya sebatas mengamankan saja. Keterangn dari pihak kepolisian mengatakan bahwa kebakaran tersebut kecelakaan, dan kalau bisa pihak Desa menutup sebisa mungkin sekiranya membahayakan warganya.

“Saya hanya tahu kalau pemilik rumah menjual bensin eceran. Terkait penyebab kecelakaan saya tidak tahu, dari kepolisian mengatakan penyebabnya kecelakaan.
“Saya sebisa mungkin menutup apapun yang terjadi sekiranya itu bisa menimbulkan bahaya sama warga saya,” jelas wahedi.

Sementara itu ketika jabronline.com meminta konfirmasi kepada Polsek Lelea terkait hasil olah TKP dan temuan penimbunan BBM tersebut, Kapolsek Lelea belum bisa meberikan keterangan karena dirinya tidak mengetahui persis dan mengarahkan ke Kanit Reskrim Polsek Lelea Wahyudin.

Kanit Reskrim Wahyudin pun hanya bisa memberikan keterangan kepada jabaronline.com lewat aplikasi WhatsApp, dirinya mengatakan bahwa kejadian penyebab kebakaran dari faktor alam dan hanya pedagang bensin eceran. “Hasil perkembangan penyebab kebakaran itu dari faktor alam.”

Ketika dikonfirmasi terkait temuan penimbunan BBM Wahyudin mengatakan itu hanya pedagang eceran. “Itu hanya pedagang eceran dan tidak ada yang dirugikan dari pihak keluarga,” tulisnya dalam chat WhatsApp.

Reporter : Sanaji / UT
Editor : Atx

Editors Team
Daisy Floren