INDRAMAYU | JABARONLINE.COM – Pembangunan tower Provider di wilayah Desa Telukagung menjadi polemik bagi beberapa warga yang menolak adanya pembangunan tersebut. Pasalnya pembangunan Tower tersebut meresahkan warga sekitar wilayah Desa Telukagung yang khawatir adanya dampak radiasi kepada kesehatan warga.
Salah satu warga yang berhasil diwawancarai oleh tim jabaronline.com mengatakan bahwa perizinan dalam pembangunan tersebut belum ditempuh. “izin untuk IMB tower itu belum keluar, padahal pembangunan tower tersebut sudah berjalan,” terang warga Telukagung.
Terkait itu, Tower BTS (Base Transceiver Stasion) yang di bangun di Desa Telukagung Kecamatan Indramayu menurut Ketua KNPI Indramayu, Yoga mengatakan sudah mendapatkan izin dari dinas terkait maupun masyarakat.
“Tidak mungkin bisa berdiri atau dibangun proyek tersebut bilamana kami belum mendapatkan ijin dari Dinas yang terkait dan saya sudah mengkondisikan warga setempat sebagai kebijakan atau atensi dari kami sebagai ganti rugi dengan batas maksimal 50 meter dari bangunan tower BTS tersebut. Jadi kalo sampai terjadi selisih paham mungkin orang yang saya tugaskan dilapangan yang kurang komunikasi,” tegas pria yang juga diposisikan sebagai penanggung jawab Proyek Tower BTS.
Selain itu, sebagai penanggung jawab proyek tersebut tidak luput berkoordinasi dengan Kepala Desa Telukagung untuk kondusifitas pelaksanaan proyek hingga selesai tepat waktu. Dikatakan Yoga, kepala desa Telukagung telah menerima uang sebesar Rp. 5 juta rupiah untuk administrasi.
“Saya telah memberikan uang sebesar 5 juta rupiah kepada kuwu telukagung karena ga enak bagaimanapun beliau adalah kepala Desa,” jelas Yoga.
(Tim)
