DKPP Jabar Berikan Bantuan Gudang Tani Hingga Oprasional Alat Pengolah Hasil Panen
Reporter: Dwi Arifin
(Bandung)-, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat rutin menyelenggarakan bazar sembako murah. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi para petani menjual produknya langsung ke masyarakat dan menjaga kestabilan harga dipasaran. Selain itu juga DKPP Jabar membina hingga memberi bantuan untuk para petani dalam mengembangkan hasil pertaniannya.
Kepala bidang distribusi dan ketersedian pangan, DKPP Jabar, Rusyandi menjelaskan kegiatan bazar rutin diselenggarakan diwilayah kabupaten atau kota di Jawa Barat. Berdasarkan permintaan masyarakat atau pemerintah desa, kelurahan / kecamatan. Kegiatan ini bersumber dari anggaran APBD Provinsi dan APBN, jelasnya kepada wartawan jabaronline.com diruang kerjanya setelah menyelenggarakan bazar di Lengkong Kota Bandung (30/8/2019)
Lebih lanjut Rusyandi memaparkan, kegiatan bazar sembako murah rata-rata berlangsung dari pukul 08:00-15:00WIB. Diisi dengan stan hasil pertanian dari asosiasi toko tani, petani sayur, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan pengrajin produk kebutuhan rumah tangga. Kegiatan ini bekerjasama dengan mitra pemerintah provinsi Jawa Barat diantarnya Bank BJB dan dinas pertanian dari kabupaten atau kota.
Setiap pelaksanaannya rata-rata, produk di bazar habis 90 %. Mereka peserta bazar diberi stand gratis untuk memajang produknya. Dari beberapa kegiatan yang berlangsung. Terlihat masyarakat banyak yang ngantri di bazar ini, karena harganya lebih murah 1000 hingga 4000. Terus ada hiburan musiknya juga, jadi bisa belanja murah sambil dapat hiburan. Kalau ibu-ibu kan, suka yang murah tapi produknya bagus, ungkap Rusyandi.
Selain itu juga Rusyandi menyampaikan bahwa DKPP Jabar mempunyai program ketahanan pangan di tingkat desa, contohnya program desa mandiri pangan, kelembagaan ketahanan pangan, distribusi pangan masyarakat, hingga lembaga usaha pangan masyarakat. Nanti ada penilain untuk diacara hari pangan sedunia setiap tahunnya. Dan ada juga bantuan untuk kelompok tani berupa bantuan gudang tani, oprasional pertanian hingga alat pertanian atau pengolah hasil pertanian senilai Rp.160 jutaan.
Menyikapi adanya petani yang rugi dimasa panen, karena harga dipasaran murah tidak mampu menutupi ongkos produksi. Rusyandi mengarahkan agar petani bisa bervariasi dalam bercocok tanam. Dan melihat keseimbangan antara produk dan permintaan pasar. Jangan sampai ada over produksi yang menjadikan harga turun dratis.
Disisi lain perwakilan asosiasi toko tani, Agus mengungkapkan kegiatan bazar rutin yang diselenggarakan DKPP Jabar bentuk kerja nyata pemerintah untuk menjaga stabilisasi harga pangan. Dan adanya bantuan gudang tani dari pemerintah dinilai sangat bermanfaat bagi petani untuk menyimpan hasil taninya. Agar bisa menjaga stok pangan di wilayahnya masing-masing. Adapun bantuan alat pengolahan hasil pertanian dapat mengupgrade para petani untuk mengolah hasil pertanian agar nilai ekonomisnya bertambah.