DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Selenggarakan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Bogor 2023

DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Selenggarakan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Bogor 2023

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Jika kita mendengar kata stunting terbayang dalam benak kita mengenai gangguan tumbuh kembang anak yang diakibatkan kekurangan gizi kronis akibat asupan gizi yang kurang ataupun infeksi penyakit yang berulang.

Stunting menjadi isu yang hangat dibicarakan dalam pemerintahan saat ini, target penurunan prevalensi stunting yang terus digaungkan membuat instansi - instansi yang terkait dengan masalah ini berupaya keras agar apa yang yelah dicanangkan oleh pemerintah melalui Perpres no 72. Tahun 2021 yang  tentang percepatan penurunan Stunting dapat terlaksana dengan baik dan mencapai target yang ditetapkan, prevalensi stunting di Indonesia maksimal sebanyak 14 %.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam hal penanganan masalah stunting  telah banyak upaya yang dilakukan oleh segenap instani terkait, mulai dari pendataan, verifikasi dan validasi data, bahkan sampai intervensi yang bersifat intervensi sensitif dan intervensi spesifik telah dilakukan namun tentunya hal ini tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 

Oleh karenanya perlu adanya audit kasus Stunting, untuk melihat sejauh mana program yang telah dilakukan telah berhasil atau justru masih jauh panggang dari api.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Sebagai bentuk keseriusan DP3AP2KB Kabupaten Bogor dalam mengevaluasi setiap program yang telah dijalankan dan sejauh mana dampak program terhadap penurunan stunting di Kabupaten Bogor, maka pada hari Senin, 04  Desrmber 2023 dilaksanakan sebuah kegiatan dengan tajuk "DISEMINASI AUDIT KASUS STUNTING KABUPATEN BOGOR 2023".

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta yang notabene perwakilan dari dinas-dinas terkait, Koordinator Balai Penyuluhan KB, para Kepala UPT PPA, Camat Se-kabupaten Bogor serta lembaga-lembaga lainnya, dapat menerima informasi yang yang tepat untuk dapat digunakan dalam menyusun program selanjutnya yang lebih efektif dan efisien.

Jika seluruh instansi terkait dapat melaksankan kegiatan dengan bersinerga satu dengan yang lainnya, tentunya akan lahir kebijakan-kebijakan yang tidak saling tumpang tindih serta capaian cakupan program yang lebih baik dan optimal.

Pada kegiatan ini dilakukan penyaluran bantuan pangan secara simbolis kepada keluarga sasaran dengan anak stunting dan beresiko stunting. dari Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Sosial Kabupaten Bogor.

Bantuan pangan ini bertujuan agar nutrisi anak yang terpapar Stunting dapat diperbaiki sehingga tumbuh kembang anak dapat kembali normal.

Total bantuan yang disalurkan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor adalah sebanyak 250 paket pangan tambahan, dan 1000 pack susu formula dari Dinas Sosial untuk 250 sasaran.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Bogor yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan Keluarga Berencana, memaparkan, bahwa kasus Stunting di Kabupaten Bogor menurun cukup signifikan, dari sebesar 4.78% di tahun 2022 menjadi 1,37 % di akhir tahun 2023. Diharapkan tahun 2024 kasus Stunting semakin menurun dan tidak didapati lagi kasus Stunting baru.

Diseminasi Audit Kasus Stunting yang dilaksanakan saat ini merupakan hasil dari audit kasus stunting di Kecamatan Gunung Putri, Desa Bojong Kulur.

Kegiatan Diseminasi dipimpin oleh Satgas Stunting Kabupaten Bogor dengan menghadirkan beberapa pakar salah satunya dr. Ajeng Normala, Sp.OG, MM., FisQua., yang memaparkan mengenai bagaimana semestinya edukasi dapat dilakukan kepada sasaran pendampingan dalam program penurunan dan pencegahan Stunting seperti, calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin dan ibu baduta.

Pakar lainnya yang hadir dalam kegiatan ini adalah dr. Emilia, Sp.A., yang memaparkan grapik e-PPBGM sebagai salah satu tolok ukur dalam menentukan kasus stunting serta memaparkan kasus Stunting yang telah dilakukan intervensi dengan intervensi secara komprehensif.

Paparan pakar selanjutnya disampaikan oleh pakar psikologi, Nurfahmi, S.Psi, M.Psi, dari HIMPSI menyampaikan rekomendasi psikolog dalam program peneurunan & pencegahan stunting.

Kegiatan ditutup dengan kesepakatan semua pihak yang hadir dalam kegiatan ini untuk sama-sama memiliki komitmen yang kuat dalam penurunan angka Stunting di Kabupaten Bogor dan pencegahan adanya kasus stunting baru. 

(Jatmika FS)

Editors Team
Daisy Floren