DPMD Jabar Targetkan Juara Lomba Desa Tularkan Desa Mandiri
Pewarta: Dwi Arifin S.Pd/Fotografer: Wisnu
Jabar Online (Bandung)-, Pemerintah Provinisi Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa rutin menyelenggarakan program lomba desa dan kelurahan setiap tahunnya. Hal ini untuk mendorong  desa di Jawa Barat menjadi desa mandiri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Dedi Sopandi menyampaikan jumlah desa yang memiliki status mandiri di Jawa Barat masih minim, hanya 0,67% atau 37 desa. Hal ini berpengaruh kepada aspek kemiskinan di desa. Jawa Barat juga memiliki pringkat ke 11 antar provinsi se Indonesia perihal digitalisasi. Kalimantan, Jateng, Jateng atau DKI Jakarta, mereka lebih unggul. Selain itu pendidikan aparat desa yang sesuai standar peraturan yang ada masih 67%. Dan masih banyak desa yang belum memiliki atau mampu untuk mengelola Bumdesanya dengan baik.
Dari masih banyaknya ketertinggalan tersebut dengan adanya lomba desa ini DPMD Jabar membuat inovasi dalam lomba desa untuk mengejar ketertinggalan dan akselerasi mewujudkan desa juara lahir dan batin. Hal ini dipaparkan Dedi saat interaktif bersama wartawan diruang kerjanya sambil menunggu ekpose dari kepala desa untuk proses penilain dari juri lomba desa tahun 2019 yang berlangsung di halaman kantor DPMD Provinsi Jawa Barat (18-06-2019)
Dedi menjelaskan saat ini desa yang masuk ke 3 besar ialah perwakilan dari Kabupaten Bandung, Kuningan dan Idramayu. Dan perwakilan kelurahan berasal dari Kota Depok, Sukabumi dan Kota Bandung.
Dengan tema dari desa untuk Jawa Barat hingga Indonesia. Banyak program yang telah digulirkan DPMD Jabar, diantarnya C.E.O Desa, Patriot Desa, bantuan smartphone untuk sapa warga bersama gubernur, bantuan infrakstruktur perdesaan, bantuan modal untuk bumdes, gerbang desa antar kabupaten/kota, mobil multifungsi, satu desa satu produk, satu desa satu hafizd, pesantren juara dari desa, digitalisasi desa dan program lainnya.
Dedi mentargetkan desa yang menjadi juara nanti akan menjadi pelopor desa mandiri dan mampu membina desa lain yang belum mandiri.