Dr.Ir.H. Wawan Lulus Setiawan MSc.AD Bahas Generasi Wirausaha Bagi Kesejarteraan Bangsa
Pewarta: Dwi Arifin S.Pd
Jabar Online (Jatinanggor)-, Sebagaian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita akan datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak Entrepreneur yang dimiliki oleh sebuah negara akan semakin makmur negara tersebut. Menciptakan sebanyak mungkin Entrepreneur di suatu negara jelas memiliki kaitan dengan kesejahteraan bangsa
Dr. H. Wawan Lulus Setiawan M.Sc.AD Lektor Kepala Institut Manajemen Koperasi Indonesia menyikapi permasalahan kewiraushaan yang berdampak kepada menghambatnya pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia. Menurut penilaiannya saat ini angka jumlah wirausaha di Indonesia paling redah di Asia Tenggra. Sehingga menjadi pasar yang empuk negara –negara tetangga. Ekonomi menjadi susah tumbuh. Sedangkan wirausaha merupakan motor penggerak ekonomi di daerah, maka perlu diperbanyak entrepreuner. Karena merekalah mampu untuk meningkatkan nilai tambah produk untuk bersaing dipasar.
Ada buku menarik yang pernah saya baca tentang pulau Jawa adalah pulau terkaya di dunia. Karena Jawa tanah subur, semua ada di Jawa, emas, kapur, besi, lahan pertanian yang luas, pegunungan dan lainnya. Hanya karena manusianya yang menghuninya kurang kreatif mengeloa sumberdaya alam tersebut, sehingga tidak berpengaruh kepada kesejahteraan rakyat.
Orang tua dahulu memiliki padangan bisnis itu tidak terhormat. Sedangkan zaman sekarang perubahan paradigma kepada pelaku bisnis ialah profesi menjanjikan. Ini secara tidak langsung merubah pola pikir masyarakat untuk berminat menjadi wirausaha.
Wawan Lulus meneliti tentang kondisi masyarakat dan wirausahanya. Pada dasarnya masyarakat kita terdiri dari tiga kelompok. Mulai dari kelompok inovator mereka yang memulai dan menjadi teladan dalam berwirausaha. Lalu kelompok pengikut mereka yang mengikuti sesuatu yang sedang dijalani orang lain dalam berwirausaha dan kelompok yang ketiga ialah mereka yang tidak minat menjadi wirausaha dan menolak menjadi wirausaha.
Maka perlu hadir didalam masyarakat itu banyak dari kelompok inovatornya. Dan berjiwa sosial enterpreneur sehingga mereka dapat dengan suka rela membimbing SDM yang tidak produktif dan para penacari kerja.
Dulu saat menjadi direktur Program Inkubasi Bisnis di IKOPIN bersama timnya melakukan pembinaan bidang kewiraushaan. Ada seperti pesantren Al-itifak Ciwedey mengelola produk pertanian dan Bu Jamal di Rajapolah yang mengelola produk dengan bahan ekport. Itu dalam bimbingan kami. Mereka didorong untuk kemudahan berbagai akses. Jadi intinya berwirausaha perlu kerjasama dan bimbingan untuk kemajuannya
Misal saat ini banyak wirausaha mengeluhkan tentang kebutuhan perizinan, tapi menurut mereka banyak dipersulit. Maka pemerintah harus memepermudahnya karena kalau mereka lancar usahanya akan membangun iklim bisnis ideal. Mereka dapat menyumbang ke negara melalui pajak untuk pembangunan.
Wawan Lulus juga mengingatkan agar wirausaha yang telah aktif  itu harus fokus, karena banyak wirausaha yang gagal karena tidak fokus atau wirausahanya hanya sampingan atau separuh waktu.