Dunia Pendidikan Perlu Solusi Baku atau Jangka Panjang dari Kementrian Pendidikan

Dunia Pendidikan Perlu Solusi Baku atau Jangka Panjang dari Kementrian Pendidikan

Smallest Font
Largest Font

BANDUNG | JABARONLINE.COM – Permasalahan akses internet, keterbatasan kouta, dan modul pembelajaran yang efektif belum muncul solusi jangka panjang. Saat dunia pendidikan menghadapi masa pendemi yang tidak tau kapan akan berahirnya.

Masa pandemi telah berlangsung selama 6 bulan. Namun solusi untuk kualitas dan keberlangsungan dunia pendidikan belum ada solusi baku atau jangka panjang dari Kementrian Pendidikan. Hal ini diungkapkan Prof Obsatar Sinaga (Obi) Rektor Universitas Widyatama kepada wartawan saat menjadi narasumber dalam “Dialog Interaktif Pendidikan bertajuk “Proses Belajar Mengajar Pada Masa Pandemi” yang digelar Radio RI & Forum Wartawan Pendidikan Jabar di SMAN 3 Bandung, Rabu 16 September 2020.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Baca Juga

Radio RI Bandung Berkolaborasi dengan FWP Jabar Menyelenggarakan Dialog Interaktif dengan Tema “Proses Belajar Mengajar Di Masa Pandemi”

Menurut Prof Obi, karena semua negera terfokus pada penanganan corona. Maka idealnya harus sudah ada sistem pendidikan jarak jauh atau online. Dengan cara menggunakan sistem server jangan mengandalkan aplikasi meeting zoom seperti saat ini. Karena pilihan yang demikian itu bukan untuk kuliah online. Itu hanya untuk conferensi meeting pertemuan dan lain-lain.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Selain itu sistemnya, tidak memiliki sistem yang cukup untuk memberikan bonus kepada siswa saat dia bertanya. Atau siswa ini sudah mengerjakan atau belum, siswa ini sudah masuk atau belum dalam bergabung. Jadi begitu dia on / bergabung ada absensi begitu dia melontarkan pertanyaan ada nilainya. Harusnya sudah menggunakan sistem pendidikan yang seperti itu dan menjadi alternatif pembelajaran kedepan,” jelasnya.

“Kalau di kampus Widyatama magister, kita sudah mau dengar sistem server. Sistem pendidikan itu juga menjadi solusi bagi siswa SMA yang ada di pedalaman Majalengka, Indramayu mereka mengalami kendala signal dan lain-lain. Nanti sistemnya, sistem modul yang semua siswa dapat mengakses dengan kemudahan tanpa ada gangguan sudah ke sana. Ini harus jadi arah kebijakan pemerintah pusat,” terangnya.

“Terus perihal Ujian Nasional, standarnya jangan diambil dari kualitas lulusan. Karena bisa saja pas lagi ujian, orang bisa lagi sakit, lagi stress dan semestinya dilakukan dengan sistem cara menstandarkan materi naskah. Karena kuliah atau sekolah bisa dapat secara online. Maka posisinya sekarang ini, standar nasional bisa digunakan dengan menggunakan sistem modul. Jadi intinya belajar tidak terlalu dibatas tempat dan waktu. Karena bisa online setiap waktu. Di negara lain, kan banyak yang mereka kerja, namun dia juga sedang kuliah. Di depan matanya laptop kerja, namun disamping telinganya laptop kuliah,” lanjutnya.

Prof Obi menyimpulkan, dulu itu banyak orang yang kurang suka saat Mas Nadiem jadi menteri Pendidikan, tapi saya bela, beri beliau kesempatan. Namun saat ini sampai 6 bulan belum ada sulusi jangka panjang. Jadi intinya menteri itu jangan kebanyakan kata, tapi harus sudah banyak karya.

Penulis : Dwi Arifin

Editors Team
Daisy Floren