Eskul Paskibra Dilanjut, Pihak SMPN 1 Limbangan dan Disdik Garut Support Dongkrak Prestasi
JABARONLINE.COM - Pihak SMPN 1 Limbangan komitmen dongkrak prestasi sekolah setinggi - tingginya. Hal ini tertuang usai kesepakatan terjadi antara pihak sekolah, komite, instruktur beserta para orangtua siswa peserta eskull Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang digelar di SMPN 1 Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jum'at kemarin (10/1).
Dimana, momen tersebut difasilitasi oleh Dinas Pendidikan demi mengangkat prestasi pendidikan di Kabupaten Garut. Pasalnya, selama perjalanan berlangsungnya eskul banyak dampak positif yang dirasakan oleh semua pihak, termasuk para siswa.
"Alhamdulillah, musyawarah untuk menyamakan persepsi demi kemajuan bakat anak - anak sudah tercapai. Kedepan, kami selaku pihak sekolah memiliki peran penting demi meningkatkan nama baik sekolah," ungkap Kepala SMPN 1 Limbangan Tita Rosita, Sabtu (11/1).
Tita menjelaskan sejumlah poin klausul kesepakatan yang tertuang dalam berita acara musyawarah tersebut, bahwa kegiatan eskull pada semester ini hanya diikuti oleh kelas VII dan VIII saja. Sedangkan, untuk kelas IX harus off dikarenakan menghadapi persiapan ujian.
"Untuk lokasi latihan sendiri, tetap digelar di lingkungan sekolah dan hanya dilakukan satu kali dalam satu pekan. Kecuali, bilamana menghadapi event maka bisa digelar dua kali dalam sepekan demi mengoptimalkan penampilan terbaik saat mengikuti lomba dimanapun," katanya.
Lanjut Tita, untuk keikutsertaan event dimanapun sama - sama sepakat hanya satu kali per semester yang pertanggungjawabannya dalam beberapa hal menjadi beban pihak sekolah. Adapun, dalam kondisi tertentu yang bisa dipertimbangkan bilamana terpaksa harus dua atau lebih ikut serta event lainnya dalam per semester, merupakan tanggung jawab dari orangtua peserta eskull Paskibra itu sendiri atas dasar musyawarah.
"Eskull Paskibra merupakan salah satu program kebanggaan kami. Tentunya, selama kegiatan itu membawa dampak positif bagi anak - anak, pihak sekolah selalu hadir untuk berperan aktif demi kemajuan bersama. Bahkan, semoga saja tim Paskibra kami mampu berkiprah sampai tingkat nasional maupun internasional di kemudian hari," tutur Tita.
Instruktur eskull Paskibra SMPN 1 Limbangan yakni Ryan Fazrian mengapresiasi atas langkah dan upaya yang ditunjukkan oleh pihak sekolah maupun dinas pendidikan. Ryan mengaku sangat senang dan bangga ketika upayanya demi memajukan dan meningkatkan kemampuan siswa didiknya di support oleh pihak terkait.
Ia mengatakan, meski sebelumnya terjadi salah paham dengan pihak sekolah, namun dengan adanya momentum kesepakatan tersebut ternyata memiliki hikmah yang sangat baik untuk kedepannya. Dirinya juga berpesan kepada para orangtua siswa yang mengikuti eskull Paskibra agar bisa memaklumi kebijakan apapun dari pihak sekolah lantaran memiliki makna yang positif bagi kebaikan bersama.
"Saya sangat bersyukur atas kesepakatan tersebut. Tentunya, momentum ini menjadi bekal penting dalam perjalanan pengabdian saya pribadi bagi kemajuan SMPN 1 Limbangan, sebagai tempat saya mengenyam pendidikan semasa saya sekolah disini," ujar Ryan.
Hal senada pun disampaikan oleh Ketua Komite SMPN 1 Limbangan yakni Ruhimat. Ia membenarkan telah adanya kesepakatan bersama yang telah dicapai demi terciptanya kondusifitas di setiap persoalan yang ada. Kata Ruhimat, dalam hal ini, pihak sekolah sudah menunjukkan peran maupun tanggung jawabnya sebagaimana mestinya sebagai penyelenggara pendidikan negara.
"Kegiatan musyawarah ini merupakan bentuk responsif yang bagus dari kepala sekolah dan dinas pendidikanpendidikan untuk duduk bersama membicarakan terkait kemajuan eskull Paskibra. Demi terwujudnya visi misi sekolah, tentu kami selaku komite sangat mendukung hal apapun demi meningkatkan nama baik sekolah maupun kapasitas anak didik kedepannya," jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Desa Limbangan Barat ini.
Sebelumnya diberitakan telah terjadi kesalahpahaman antara pihak sekolah dengan pihak instruktur maupun orangtua siswa terkait kegiatan eskull Paskibra yang mencuat pasca keikutsertaan pada kejurnas di Bogor beberapa waktu lalu yang berimbas pada pengehentian sementara kegiatan tersebut. Namun, peran yang ditunjukkan oleh pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Garut bersama komite telah terjadi kesepakatan bersama dalam menyamakan persepsi demi membenahi program tersebut kedepannya.
(Atu RF)