FKIP Universitas Pakuan Latih Guru Membuat Media Pembelajaran Berbasis Digital dan Peduli Lingkungan
BOGOR, JABARONLINE.COM – Para dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBS Indonesia), FKIP Universitas Pakuan menggelar kegiatan bertajuk Diksat Mengabdi 2019, di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, (Senin, 11/11/19).
Kegiatan yang melibatkan 7 orang dosen dan 50 mahasiswa ini dipusatkan di MI Mathlaul Anwar, Desa Gunung Mulya, Tenjolaya. Sasaran kegiatan ini adalah para guru MI se-Kecamatan Tenjolaya. Aneka kegiatan yang dilakukan dalam Diksat Mengabdi antara lain Lokakarya Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Digital, penanaman pohon, pembuatan lubang biopori, pelatihan prakarya pemanfaatan barang bekas, serta penyerahan 1000 buku tulis dan buku bacaan untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah.
Kegiatan yang dihadiri oleh Pengawas Pendais Kecamatan Tenjolaya dan para tokoh masyarakat setempat ini berlangsung cukup meriah dan menyedot perhatian publik stempat. Pasalnya, kegiatan yang dilakukan itu melibatkan banyak pihak dan dilakukan secara masal. Tak pelak lagi antusiasme masyarakat setempat juga begitu tinggi. Para guru dilatih bagaimana memanfaatkan TIK dalam membuat media pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan pentingnya melek teknologi bagi guru dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Tak ketinggalan, para siswa pun dilatih dengan berbagai keterampilan tentang bagaimana memanfaatkan barang bekas/limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Dalam sambutannya ketika membuka lokakarya, Ii Sutirah, Pengawas Pendais Kec. Tenjolaya menjelasakan, dirinya sangat berterima kasih kepada para dosen dan mahasiswa FKIP Universitas Pakuan yang mau turun ke pelosok membantu para guru MI, khususnya di Kecamatan Tenjolaya agar melek teknologi dan memanfaatkannya dalam pembelajaran.
“Ini berkah buat kami. Kami berharap kegiatan ini tidak terputus dan terus dijalankan serta melibatkan lebih banyak guru. Kami siap memfasilitasi kegiatan ini karena melalui kegiatan seperti ini akan berdampak pada peningkatan kopetensi guru yang pada akhirnya berdampak pula pada peningkatan kualitas pendidikan,” Jelasnya.
Sementara Kepala MI Mathlalul Anwar Gunung Mulya, H. Ade Syarief Hidayat, merasa kagum dengan para dosen dan mahasiswa. Meskipun berasal dari jurusan yang tidak terkait langsung dengan lingkungan, mereka sangat peduli dengan lingkungan.
“Kami diajak bagaimana menghijaukan lingkungan sekolah melalui penanaman pohon sekaligus membuat lubang biopori. Anak-anak didik kami juga dilatih bagaimana melakukan kegiatan membaca yang efektif dan efisien. Kami melihat para mahasiswa begitu terampil mengenalkan teknik-teknik memebaca yang efektif sehingga para siswa dengan mudah memahami apa yang dibaca,” Ujar Ade.
Kegiatan yang dilakukan selama satu hari penuh ini membawa kesan tersendiri bagi ketua delegasi mahasiswa, Kardi. Mahasiswa semester 3 ini merasa senang bisa mengajak rekan-rekan untuk terjun ke lapangan mengenal kondisi pendidikan di pelosok. Kami berharap para siswa di sini bisa lebih maju dan memilki kesempatan untuk menempuh pendidikan sampai ke prguruan tinggi.
Saat dikonfirmasi, Ketua Tim Diksat Mengabdi, Suhendra, bercerita tentang latar belakang kegiatan ini.
“Kami para dosen dan mahasiswa prodi PBS Indonesia harus tahu kondisi pendidikan kita di lapangan seperti apa. Kegiatan semacam ini bukan saja menumbuhkan kepekaan terhadap para dosen dan mahasiswa, melainkan ajang untuk berbagi dan mengabdikan diri kepada masyarakat sesuai dengan kapasitas yang kami miliki,” Ujar Suhendra.
Ketika disinggung kegiatan yang terkait dengan lingkungan, dijelaskannya bahwa persoalan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.
“Persoalan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, apalagi beberapa tahun ini Unpak selalu berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan. Yang terakhir ini para mahasiswa Unpak melakukan aksi nyata dalam penyelamatan DAS Citarum. Bahkan baru-baru ini, Unpak telah memasukkan sikap kepedulian lingkungan dalam capaian pembelajaran. Jadi, ini bukan hal baru bagi kami,” Pungkasnya.
Redaksi – A2