Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) Adakan Diskusi Publik Hadirkan Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., Kemendikbudristek RI
JAKARTA l JABARONLINE.COM – Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta persiapan mahasiswa politeknik dalam menghadapi era society 5.0, serta mengatasi hal yang dapat menghambat mahasiswa politeknik di dunia Industri , Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) mengadakan Diskusi Publik.
Pada pelaksanaan Diskusi Publik Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI), mengahdirkan narasumber dari Kemendibudristek Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., dan M. Sulthon Roofiif selaku Sekretaris Jenderal FKMPI menagmbil bagian dalam Opening Speech serta Clarisa Bunga Ramadhani menjadi moderator pada acara diskusi tersebut.
Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) telah melaksanakan kegiatan Diskusi Publik bersama Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., selaku Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Kemendikbudristek RI, Selasa, (28 /9/2021).
Pada saat pemaparan, Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., menyampaikan beberapa poin penting yang dapat diterapkan bagi mahasiswa politeknik, diantaranya Tips untuk mahasiswa dalam menghadapi perkuliahan dan dunia kerja, Experiences Learning, Memanfaatkan Bonus Demografi, Kiat-kiat yang harus kita persiapkan dalam pemanfaatan Bonus Demografi, Disrupsi Industri 4.0, Penjelasan perbedaan Society 5.0 dan Industry 4.0, dan Skill-skill yang harus kita miliki untuk menyongsong masa depan yaitu Foundational Literacies, Competencies and Character Qualities
“Saat ini, yang kita perlukan orang-orang dengan skill tinggi kemampuan menciptakan dan mengoperasikan alat canggih, karena skill yang rendah akan tergantikan dengan otomatisasi atau mesin-mesin,” ujarnya.
Selain itu, dalam kesempatannya M. Sulthon Roofiif selaku Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI), memberikan hasil kajian dan aspirasi mahasiswa politeknik seluruh indonesia kepada Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbud Ristek ,dengan harapan dapat menjadi evaluasi dan juga acuan dalam pembentukan kebijakan atau perubahan ke depan demi kebaikan pendidikan vokasi dan mahasiswa politeknik se-Indonesia. (MSR)