Gelar Musyawarah Kerja, PR GP Ansor Karyamekar Tegaskan Kader Harus Satu Barisan Rawat Ajaran Aswaja An-Nahdliyyah

Gelar Musyawarah Kerja, PR GP Ansor Karyamekar Tegaskan Kader Harus Satu Barisan Rawat Ajaran Aswaja An-Nahdliyyah

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Sebuah catatan sejarah ditorehkan Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Desa Karyamekar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, usai menggelar Musyawarah Kerja pertama pada Sabtu, 16 November 2024.

Musyawarah Kerja tersebut diikuti oleh kader dan anggota GP Ansor Ranting Desa Karyamekar, termasuk Lembaga Semi-Otonom Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor, dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kegiatan ini dilaksanakan di Sekretariat PR GP Ansor Desa Karyamekar dengan mengangkat tema "Penguatan Kaderisasi dan Satu Barisan Merawat Tradisi Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyyah".

Ketua PR GP Ansor Desa Karyamekar, Eka Adi Gustika, mengharapkan Musyawarah Kerja ini dapat menjadi tonggak awal untuk merangkul dan memberdayakan para pemuda sebagai salah satu "aktor" penting dalam menjaga ukhuwah nahdliyah, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyyah, dan ukhuwah basyariyah, serta bersama-sama merawat ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyyah sebagaimana konsep dan ajaran dalam ruang lingkup Nahdlatul Ulama.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

"Selain sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan, Musyawarah Kerja ini adalah bagian dari titik awal sejarah untuk pertama kalinya GP Ansor hadir di tengah masyarakat Desa Karyamekar," kata Eka.

"Secara kultural dan sanad keilmuan, mayoritas masyarakat Karyamekar adalah warga Nahdliyyin, termasuk para alim ulamanya. Jadi, kehadiran GP Ansor diharapkan dapat menjadi penguat untuk merawat tradisi yang sudah berjalan, apalagi GP Ansor merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Ranting, Kaiki Muhamad Desa, menegaskan dapat “merangkul kembali” warga Nahdliyyin kultural, khususnya pemuda, menjadi bagian dari GP Ansor dan bersama-sama melakukan kerja aktif untuk berjuang dalam pembangunan.

“Dalam bingkai adminitrasi memang Pimpinan Ranting Karyamekar seperti baru dibentuk, tetapi dalam esensi bermasyarakat semoga sempalan-sempalan ke-Ansor-an bisa dijahit sedemikian rupa dalam keanggotaan dan kepengurusan yang tertib administratif ke depannya, baik dalam pembangunan maupun kerja sama antar stakeholder terkait,” kata Kaiki.

Di sisi lain, Ketua MDS Rijalul Ansor Karyamekar, Mursahid, berharap agenda pertemuan MDS Rijalul Ansor nantinya dapat menjadi sarana menjalin silaturahmi antar kader dan menjaga tradisi amaliyah NU.

“Selain itu, zikir dan salawat nantinya di pertemuan MDS kita juga akan mengkaji kitab-kitab kuning ala pesantren seperti Safinatun Najah, Fathul Qorib, Fathul Mu’in, dan lain-lain,” katanya.

“Nanti juga  melalui majelis MDS  kita dapat  bersama-sama menyimak, mendiskusikan, dan mengkaji masalah-masalah kekinian di lingkungan khususnya para pemuda yang berada di Desa Karyamekar,” tandasnya.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author