Gempa Magnitudo Sempat Buat Panik Wisatawan Pantai Selatan
JABARONLINE.COM | GARUT – Gempa magnitudo mengguncang wilayah Garut, Senin (6/1/2020) pagi. Gema yang kekuatannya 5.1 SR ini sempat membuat panik wisatawan yang sedang menikmati keindahan pantai di Pantai Selatan Kabupaten Garut, baik yang ada di Pantai Santolo maupin Pantai Sayang Heulang.
“Tadi saat guncangan gempa wisatawan sempat panik dan berlarian dari bibir pantai ke tempat yang lebih aman,” ujar salah satu pemilik penginapan di pantai Santolo, Bayu (24), Senin (7/1/2019).
Bayu menjelaskan, wisatawan kembali tenang saat BMKG merilis gempa bumi yang terjadi tidak menimbulkan tsunami.
“Tadi saya sempat tanya-tanya juga ke wisatawan. Mereka tenang itu setelah ada pernyataan dari BMKG bahwa gempa tidak menyebabkan tsunami,” ucap Bayu.
Bayu menambahkan, saat ini masih banyak wisatawan yang berlibur di Pantai Santolo. Suasana di sana saat ini sudah normal kembali.
Sementara itu, sejak adanya gempa bumi Senin pagi tadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut langsung menerjunkan tim untuk memantau situasi di lapangan.
Gempa dirasakan cukup kuat oleh warga Garut khususnya yang bermukim di wilayah selatan.
“Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan. Masyarakat beraktivitas seperti biasa, tidak ada yang terganggu,” ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut Tubagus Agus Sofyan.
Gempa bumi berkekuatan 5.1 SR terjadi Senin pagi sekitar pukul 06.12 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) titik pusat gempa berada di kedalaman 10 Kilometer di dasar laut.
Dalam enghadapi cuaca ekstrim di sebagian Jabar Selatan, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, pemerintah Kabupaten Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) sudah menyiapkan pos siaga bencana di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Garut.
“Melalui BPBD sudah kami siapkan posko siaga bencana, terutama di beberapa kecamatan yang ada di wilayah Garut Selatan. Kita juga sudah mengintruksikan untuk memantau seluruh daerah yang rawan bencana,” ucapnya.
Ia menuturkan, posko siaga bencana yang ada di BPBD siap menerima laporan dan menindaklanjuti bencana alam yang terjadi. Posko tersebut menerima laporan selama 24 jam penuh, termasuk menyiapkan alat berat di beberapa lokasi.
“Posko siaga bencana dibuka 24 jam penuh untuk menerima laporan bencana,” tuturnya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak panik ketika menghadapi bencana. Jika terjadi segera mencari tempat yang aman untuk berlindung.
“Kita himbau pada masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi bencana termasuk segera melaporkan pada BPBD Garut,” pungkasnya.
Atu Restu Fauzi 30