Hadiri Penutupan Musda I IJTI Bogor Raya, Bima Arya :"Saya Harap Kolaborasi Lebih Baik Lagi"
BOGOR, JABARONLINE.COM – Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Ketua TP PKK Kota Bogor Yane Ardian menghadiri penutupan Musyawarah Daerah I Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bogor Raya di Aula Korem 061/Suryakencana, Sabtu (16/11/19). Turut hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Bogor Ade Yasin, Wakil Ketua Umum IJTI Pusat Herik Kurniawan, Ketua IJTI Jawa Barat Ikhwan Saba dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bima Arya memaparkan hasil survey media yang ia lakukan ketika Pilkada 2018 lalu.
“Berapa orang warga Bogor yang masih nonton TV? Saat Pilkada 2018 kemarin, kami buat survey. Kita ukur semua. Berapa persen yang baca koran lokal, yang nonton berita di TV. Ada semua. Tapi sebagai gambaran, kira-kira begini. Warga Bogor itu yang nonton TV setiap hari ada 84 persen, online 43 persen, koran tidak sampai 10 persen, radio di bawah 5 persen. Jadi, yang nonton TV masih lebih banyak dari online,” Ungkap Bima Arya.
“Warga diberikan pertanyaan kembali soal kampanye, sosialisasi, berita politik, lebih banyak lihat di mana. Nomor satu masih di TV, lalu nomor dua spanduk dan nomor tiga baru media lainnya, seperti internet, koran dan lainnya. Data lengkapnya banyak tapi pada intinya saya melihat tren apapun yang terjadi, tetapi setidaknya di Bogor, akses mayoritas masih ke TV,” Jelasnya.
“Terutama begini, kita kan kalau dengan Humas selalu menghitung. Yang naik duluan yang mana, siklusnya kan begitu aksi di lapangan, maksimal 1 jam naik di online, setelah itu kalau beritanya cukup happening baru beberapa jam kemudian naik di TV, di media cetak baru besoknya,” Kata Bima.
Tapi, kalau ada yang perlu diklarifikasi dengan segera dan menjangkau banyak orang, pasti bertumpu pada TV.
“TV tidak mungkin hoax, tidak mungkin gambar berbohong. Tidak ada sejarahnya ada berita TV yg hoax, sepengetahuan saya seperti itu. Kalau online, banyak sekali. Barangkali hitungan jari, media online yang bisa dipercaya. Tapi tidak semua punya kuota untuk mengakses online. TV bisa jadi cepat karena ada breaking news dan running teks,” Terangnya.
Terkait pengukuhan pengurus IJTI Bogor Raya periode 2019-2022, Bima Arya harapkan ada kolaborasi dengan menjaga ritme kerja.
“Lalu kita ingin warga di edukasi dan satu lagi, jangan diadu-adu saya dengan Bupati. Sering juga wartawan begitu. Pak ini Kabupaten begini. Terus ke Bupati bilang, Walikota katanya mau mencaplok wilayah Kabupaten. Banyak. Kita sekarang dengan wakil masing-masing mesra. Jadi, mudah-mudahan teman-teman bisa menguatkan itu. Kita kuatkan sama-sama hubungan Kota dengan Kabupaten,” Ujar Bima.
“Terakhir, ada Bu Dian di Bagian Humas di Pemkot, kita ingin dibantu bukan hanya dalam sosialisasi pemberitaan tapi Humas Pemkot ini bukan wartawan seperti teman-teman. Kebetulan saja Bu Dian di tempat kan di situ. Bisa saja bulan depan Bu Dian jadi Lurah. Mohon dibantu, dicerahkan, soal kompetensi tadi. Kita ingin humas kita ketularan kompetensi dari teman-teman. Selamat bekerja. Tadi ada juga Ketua PWI Kang Arie. Selamat berkolaborasi, selamat bertugas. Mudah-mudahan hari ini adalah awal yang lebih baik dari kemarin untuk membangun kolaborasi ke depannya,” Pungkasnya.
Dalam Musda 1 IJTI Bogor Raya, terpilih sebagai pengurus inti antara lain Ketua Umum Muhammad Juanda (jurnalis Trans Media Group), Wakil Ketua Heru Yustanto (Beritasatu TV), Sekretaris Usep Saepudin (TvOne) dan Bendahara Iwan ‘Dokek’ Kurniawan (Indosiar).
Dalam sambutannya, Juanda mengatakan seluruh anggota IJTI Korda Bogor Raya akan berupaya mendorong peningkatan kualitas dan penajaman standar jurnalistik melalui uji kompetensi.
“IJTI Bogor Raya juga akan membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder yang ada. Termasuk di dalamnya mendorong kebebasan pers dalam upaya memberikan informasi yang akurat. Terimakasih telah memberikan tanggung jawab ini kepada saya semoga ke depan saya mampu mengemban amanah untuk menjalankan dan dapat dipertanggungjawabkan,” Tukas Juanda.
Redaksi – B1