Hari Guru Nasional, Ada Penerus Bangsa Luput dari Perhatian
BOGOR | JABARONLINE.COM – Pahlawan tanpa tanda jasa, ya itulah yang bisa dikatakan untuk seseorang yang berprofesi sebagai pengajar atau guru. Tak mengenal lelah, mereka rela meluangkan waktunya untuk mendidik generasi penerus bangsa. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional terutama peningkatan kualitas manusia Indonesia.
Dalam momentum Hari Guru Nasional, media jabaronline.com akan menceritakan kisah sekelompok anak-anak muda di Kota Bogor yang empati terhadap anak-anak di Wilayah Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Mereka mengajar dan berbagi ilmu layaknya seorang guru.
Baca Juga : Selamat Hari Guru, Guruku Pahlwanku
Salah satunya Apriliani, seorang siswi di Kota Bogor yang mau meluangkan waktunya untuk mengajar anak-anak. Dia bersama beberapa kawannya, mulai mengajar sejak bulan September 2020, dan dilakukan secara rutin setiap hari Sabtu. Hingga saat ini ada sebanyak 20 anak yang ikut belajar.
“Alasan kenapa kami mengajar karena kami yakin kalau mereka membutuhkan dukungan belajar yang lebih mendukung. Baik yang sekolah maupun tidak,” kata April kepada wartawan.
“Latar belakangnya anak-anak putus sekolah, ada beberapa yang sekolah tapi sambil mulung,” ucapnya.
Lalu, April berharap anak-anak tersebut bisa lebih mendapat dukungan belajar dari semua kalangan.
“Setiap anak pasti membutuhkan dukungan belajar yang lebih baik dari orang tua maupun orang lain. Tapi orang tua lah yang harus mendukung anak-anak mereka supaya lebih baik,” harap Aprilia.
Terkait hal itu, Ketua Karang Taruna Kelurahan Empang, mengatakan, sangat mengapresiasi sikap yang dilakukan April dan kawan-kawannya. Menurutnya, disela kesibukan mereka sebagai seorang pelajar, April dan kawan-kawan rela menjadi seorang pengajar.
“Saya salut kepada teman-teman yang mengajar disitu. Mereka adalah pelajar, tapi mereka mau mengajar anak-anak yang ada di wilayah tersebut,” kata Kang Dian sapaan akrabnya.
Kang Dian memaparkan, di wilayah tersebut memang banyak terlihat anak-anak kecil yang membawa karung. Masih kata Kang Dian, sudah seharusnya anak-anak tersebut mendapatkan haknya untuk belajar dan tidak perlu menjadi pemulung.
“Anak-anak itu harus mendapat haknya menjadi seseorang yang terpelajar, tidak perlu menjadi pemulung. Kami dari Karang Taruna sudah berkomunikasi dengan Teh April terkait anak-anak tersebut,” paparnya.
Selain itu, pada moment Hari Guru Nasional ini, April dan kawan-kawan bisa mendapat balasan atas perbuatannya yang telah peduli terhadap anak-anak untuk mendapatkan pembelajaran.
“Semoga anak-anak itu mendapat perhatian juga dari pemerintah terkait dan berbagai elemen masyarakat,” harap Kang Dian.
Penulis : Oly Nurmansyah