Hati-Hati DBD, Himbauan Dinas Kesehatan Kepada Masyarakat Kota Sukabumi
SUKABUMI-Maraknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kota Sukabumi memberikan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat dan melakukan fooging di Kota Sukabumi, Kamis (24/1/2019).
Di kota dan Kabupaten sudah ada peninggkatan kasus DBD, di Sukabumi sendiri sudah ada peningkatan kasus DBD dari mulai bulan Desember 2018, dibandingkan dengan November 2018. Kemudian di bulan Januari sudah ada 34 kasus hingga saat ini dalam kondisi waspada. tetapi belum sampai Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Wabah. Kota Sukabumi belum pada tingkatan KLB atau wabah tetapi ada peningkatan kasus demam berdarah.
Dr. Lulis Delawati, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan mengatakan kepada jabaronlinecom dalam bulan Desember sudah ada 40 kasus dan di bulan Januari sudah ada 34 kasus. Kasus DBD ini tidak sama dengan tahun sebelumnya.
“Tahun sekarang ini hujan cukup deras dan ini berkaitan nya dengan musim penghujan, dan seiring dan sejalan dengan peningkatan kasus DBD. Berbeda dengan tahun lalu tidak seperti tahun sekarang, Faktor alam dan Faktor cuaca yang mendominasi peningkatan kasus DBD,” katanya.
Tapi, menurutnya, Kota Sukabumi berupaya untuk menanggulangi, jangan sampai terjadi KLB. Menanggulangi kasus DBD ini, Minggu lalu pihaknya sudah sosialisasi ke Camat dan Lurah, untuk membasmi sarang nyamuk dengan cara menguras, menutup, dan mengubur (3M). Pada bulan Desember pihaknya sudah melakukan Fogging masal di 33 kelularahan.
“Jadi sudah sosialisasi kita juga sudah melakukan (Gerakan satu rumah satu Jumantik) jadi satu rumah itu ada satu jumantik yang melibatkan kader-kader di masyarakat karna menanggulangi kasus DBD itu bukan hanya Pengasapan atau Fogging,” sambungnya.
“Kalau Fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa, tapi klo PSM (Pemberatasan sarang nyamuk) itu membunuh jentiknya. Kemarin hari minggu juga DLH juga mengadakan gerakan bersih-bersih kota itu juga suatu gerakan dan DLH juga menggerakan setiap jumat itu SKPB jadi harus bersih-bersih dan jumat bersih juga ada di kantor-kantor,” ujarnya.
Untuk kasus 34 yang terkena penyakit DBD satu orang telah meninggal warga Lembur Situ. Dan setelah itu, Lurah Lembur Situ langsung membuat gerakan dan juga sudah melakukan Fogging.
Dirinya mengungkapkan, Fogging harus sesuai indikasi tidak bisa sembarangan menggunakan, karena pihaknya harus melakukan dan mengecek bahwa disana ada jentik lalu dilakukan Fogging. Untuk menanggunalngi penyakit masyarakat harus berkerja sama. Tidak bisa sendiri berprilaku hidup sehat.
Kemudian, Dr. Lulis Delawati, mengatakan dan menghimbau, “Kita semua sektor baik pemerintah maupun masyarakat harus sama-sama untuk melakukan pemberatasan sarang nyamuk dengan 3M dan untuk abate kita sudah ada di seluruh puskesmas dan itu gratis. Ada tiga langkah yaitu: 3M+, Fogging sesuai indikasi dan Abate. Sama-sama hayu masyarakat kita aware kepada lingkungan dengan melakukan 3M+ dan Fogging di kendalikan oleh kami di tingakat Dinas Kesehatan,” tutupnya.
(Rizky Farhan)