Hati-Hati dengan Body Shaming! Dampak Buruk Bisa Terjadi bagi Korban
JABARONLINE.COM – Siapa yang ingin memiliki fisik sempurna dan ideal? Semua orang pasti menginginkan hal itu. Namun terkadang, masih banyak saja orang yang dengan mudahnya melakukan body shaming.
Dikutip dari hellosehat.com, body shaming adalah perilaku mengkritik atau mengomentari fisik atau tubuh diri sendiri maupun orang lain dengan cara yang negatif.
Kondisi pandemi Covid-19 juga dapat memicu terjadinya body shaming, baik itu pada diri sendiri maupun orang lain. Lamanya keadaan yang memaksa berdiam diri di rumah, membuat seseorang yang sudah lama tidak bertemu dengan orang lain merasakan perbedaan mengenai fisik orang tersebut dan dengan mudahnya mengatakan, “Itu pipi makin bulat saja” atau “Kok kamu gemukan? Enak ya WFH bisa makan terus jadinya”.
Baca Juga
Majalah Charlie Hebdo Akan Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad SAWAdvertisementKonten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.Scroll To Continue with Content
Perkataan tersebut sering dianggap sepele, tetapi sebenarnya dapat berdampak buruk bagi orang yang menerimanya.
Lantas, apa saja dampak body shaming bagi seseorang? Dikutip dari idntimes.com, beberapa dampak body shaming yaitu:
- Membuat seseorang menjadi insecure.
Seseorang yang sering mendengarkan perkataan body shaming, akan cenderung untuk menarik dirinya dari lingkungan sekitar karena merasa takut akan mendapatkan ejekan kembali. - Melakukan hal ekstrem untuk mengubah kondisi fisik.
Misalnya, ketika seseorang sering dikatakan gemuk. Orang tersebut cenderung melakukan diet esktrem agar terlihat lebih kurus, yang bisa saja hal ini justru membahayakan kesehatannya. - Depresi.
Dilansir dari halodoc.com, body shaming dapat menyebabkan orang mengalami rasa cemas, takut dan khawatir yang parah. Selain itu, perasaan tidak mempunyai harapan dan semangat untuk hidup juga dapat terjadi, yang berakhir pada keinginan untuk bunuh diri.
Untuk mencegah dampak buruk yang terjadi. Maka, yang harus kita lakukan adalah berhenti body shaming. Setiap orang pasti ingin memiliki fisik ideal, namun perlu ditekankan bahwa bentuk tubuh bukanlah tolak ukur dalam menentukan seseorang cantik atau tampan. Masing-masing orang memiliki daya tariknya tersendiri.
Penulis : Dinda Triana Puspitasari 21