HUT PDAM Tirta Pakuan ke-42 Walikota Sampaikan Pencapaian Baik dan Buruk

HUT PDAM Tirta Pakuan ke-42 Walikota Sampaikan Pencapaian Baik dan Buruk

Smallest Font
Largest Font

Kota Bogor-Hari Ulang Tahun (HUT) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan ke-42 dan memperingati Hari Air Sedunia ke-25 Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto ungkap 2 hal terkait kinerja PDAM Tirta Pakuan.

Pada kesempatan tersebut, Bima mengatakan ada kabar buruk dan kabar baik yang harus disampaikan. Pertama, bahwa PDAM Kota Bogor sampai hari ini masih menempati puncak dalam hal pemeringkatan PDAM terbaik di Indonesia dari berbagai lembaga.

Walikota Bogor jadi Inspektur upacara di HUT PDAM Tirta Pakuan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Saya ucapkan selamat, saya tidak ingin berpanjang lebar kabar baik ini karena semua sudah memahami dan mengetahui betapa Pak Dirut atau Direksi menerima berbagai penghargaan,” kata bima saat pidato di upacara HUT PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Senin (01/04/2019).

Kemudian, dirinya memaparkan hal yang kedua, yaitu kabar buruk. Kabar buruknya adalah bahwa PDAM Kota Bogor juga menempati posisi puncak dalam hal aduan dari warga Kota Bogor yang masuk ke Walikota Bogor dan jalur aspirasi Kota Bogor.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Betul-betul ada di puncak, ini tidak akan saya berikan selamat. Setiap hari selalu masukan, setiap saat ketika saya posting di sosial media apapun prestasi Pemerintah kota (Pemkot) selalu diiringi dengan keluhan tentang air yang mati di Kota Bogor,” papar Bima.

Tidak hanya itu, ketika dirinya melaporkan kepada warga bahwa pemerintah kota memperoleh 1 dari 40 inovasi se-Indonesia tetap saja ada komentar dari warga Kota Bogor. Yaitu, “terima kasih selamat penghargaannya Pak Wali, tapi air sudah sekian lama mati” di Cimahpar, di Pajajaran Regency, di Cimanggu, dan lain-lain.

“Mau saya posting mengucapkan selamat sama Syahrini tetap saja dibawahnya yang dominan adalah keluhan PDAM. Jadi pada kesempatan ini untuk kesekian kalinya saya ingin mengingatkan kepada seluruh jajaran PDAM jangan terlena dengan penghargaan, jangan silau dengan penghargaan. Kalau perlu stop dulu terima penghargaan malu,” ucapnya.

Bima menambahkan, hal tersebut harus disampaikan ini, karena ia cinta dengan PDAM. “Saya ingin betul-betul memberikan atensi, saya paham ada persoalan struktural disini, ada juga persoalan hukum disini yang harus kita tunggu, tetapi paling tidak warga tahu bahwa PDAM ini bergerak. Bahwa PDAM ini menyampaikan kepada warga, kita akan lakukan ini turun sosialisasi kepada warga,” sambungnya.

“Apalagi kalau warga sudah demo langsung ke rumah Walikota, selesaikan persoalannya. Saya paham akan ada proses waktu, entah itu tahapan hukum, penganggaran dan sebagainya tapi paling tidak warga tahu bahwa PDAM tidak diam,” tegas Walikota.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Deni Surya Senjaya memahami kegundahan Walikota dan sebagian kecil pelanggan yang pasokan air bersihnya terganggu. Deni menegaskan solusi permanen gangguan air bersih di Cimahpar, Pajajaran Regency dan sekitarnya adalah SPAM Katulampa yang segera dioperasikan.

“SPAM Katulampa sudah kita ujicobakan. Airnya jernih, sesuai dengan kualitas air minum. Hanya saat ini pipa distribusinya sedang dipasang, mudahkan-mudahan dapat segera dioperasikan,” ujar Deni kepada wartawan.

Deni menambahkan, PDAM Kota Bogor tetap menunggu sistem pengolahan air minum kapasitas 300 liter perdetik itu dapat dioperasikan. Jikapun lama, PDAM akan langsung mengujicobakan kepada pelanggan, sehingga gangguan air bersih yang selama ini terjadi dapat teratasi.

“Jajaran PDAM siap bekerja keras memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Bogor sesuai arahan Bapak Walikota,” tutup Deni.

(Oly)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author