HUT RI Ke-75, Turunnya Sikap Nasionalisme, Masih Jadi Perdebatan

HUT RI Ke-75, Turunnya Sikap Nasionalisme, Masih Jadi Perdebatan

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM – Memperingati HUT RI ke-75, ada banyak hal yang perlu di tingkatkan lagi khususnya dalam hal nasionalisme. Permasalahan muncul lebih banyak di era milenial ini, seiring pesatnya pertumbuhan budaya luar yang masuk ke Indonesia.

Topik hangat tentang budaya Indonesia kembali menyeruak usai perayaan HUT RI ke-75. Budaya berarti adat istiadat atau pola kehidupan yang sudah ada sejak lama dan turun menurun dari generasi ke generasi (mypurohith). Generasi masa kini mungkin acapkali melupakan apa yang sudah di turunkan sejak zaman nenek moyang dahulu.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Seperti yang baru-baru ini dibicarakan oleh kebanyakan netizen Indonesia ialah tentang musikalitas bangsa yang tergerus oleh budaya Pop Korea dan Barat yang sangat disukai oleh khalayak ramai. Seringkali khalayak menggaungkan musik Korea dan Barat yang lebih baik dan bagus ketimbang dari Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa asilimiasi atau terjadinya peleburan satu kebudayaan dan hilangnya kebudayaan lama, terbentuk dengan sendirinya seiring banyaknya pengaruh budaya luar yang masuk (wikipedia).

Lagu-lagu keroncong seperti yang selama ini di nyanyikan oleh Alm. Didi Kempot, masik dangdut yang dibawakan oleh Via Vallen masih kalah dengan musik-musik luar negeri. Tak ayal hal ini menjadikan Indonesia masih dalam ‘jajahan’ perihal musikalitas. Padahal nyatanya, di era milenial ini banyak sekali penyanyi baru berbakat yang siap untuk melebarkan sayapnya untuk mengharumkan nama Indonesia.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Mungkin saat ini sudah banyak yang melupakan lagu-lagu daerah seperti Manuk Dadali, Tokecang, yang berasal dari Jawa Barat, atau bahkan dari luar jawa seperti Sik Sik Sibatumanikam. Padahal dulu, lagu-lagu diatas seringkali menjadi lagu yang sakral dan penting dalam acara budaya.

Terlepas dari pro-kontra yang timbul mengenai nasionalisme yang kian menurun ini, masih ada seniman Indonesia yang hingga kini berjuang untuk menyelamatkan budaya bangsa agar tidak hilang tergerus budaya asing. Dhidik Ninik Thowok yang merupakan seniman legendaris ini namanya masih sangat besar untuk menaikkan budaya dan sikap nasionalisme bagi warga Indonesia.

Tak ayal banyak yang mengidolakan sosok Dhidik Ninik Thowok ini. Bahkan bakatnya terkenal hingga ke luar negeri, seperti yang baru-baru ini terjadi, Beliau mengikuti Lathi Challenge atau sebuah video musik yang nyanyiannya mencampurkan budaya Jawa ke dalam lagu tersebut serta ada tarian khas Indonesia. Hal ini menjadi viral karena kelihaian Dhidik dalam menari di lagu tersebut menuai pujian yang luar biasa.

Diluar banyaknya kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia, masih ada yang mempertahankan dan bangga akan budaya sendiri. Hal ini lah yang perlu di contoh bagi generasi muda saat ini agar kedepannya, bangsa Indonesia dapat melebarkan sayapnya untuk memperkenalkan lebi banyak budaya Indonesia di luar negeri. Jiwa nasionalisme tak akan pudar oleh pergeseran budaya baru. Selamat Ulang Tahun Indonesia yang ke-75, semoga merah darahku dan putih tulangku bukan hanya sekadar narasi melainkan bukti kecintaan Kami padamu.

Penulis : Dita Sekar Sari
(Mahasiswa Universitas Pancasila)

Editors Team
Daisy Floren