IMAKIPSI Jabar Siap Kolaborasi Akselerasi Akses Pendidikan Berteknologi
CIMAHI | JABARONLINE.COM – Rapat Panitia Khusus (Pansus) IX DPRD Provinsi Jawa Barat untuk mendorong program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2023, berlangsung di aula Dinas Sosial Jabar. Pada acara tersebut membahas tahap penganganan masalah pendidikan dan kesehatan untuk adaptasi kebiasaan baru hingga peradaban baru kedepannya. Dihadiri oleh organisasi PGRI, forum kepala SMA Swasta, Himpunan mahasiswa, ikatan dokter Indonesia & persatuan perawat.
Ketua Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia Wilayah Jabar, Bayu Saputra menjelaskan, bahwa pada hari kita diundang untuk hadir pada pansus IX DPRD Jabar. Kami memberikan usulan dari Ikatan Mahasiswa keguruan dan ilmu pendidikan seluruh Indonesia, yang pertama pemenuhan sarana prasarana sekolah ruang lingkup dengan menguatkan daerah khususnya pedesaan, kedua pemenuhan jurusan SMK sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing baik dari industri maupun sumber daya alam hingga manusia, ketiga akses pendidikan berbasis internet dipenuhi untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran berbasis teknologi.
Baca Juga : Satpol PP Kota Bandung : Kesadaran Masyarakat Memakai Masker Meningkat
“Selanjutnya pihak pemerintah provinsi Jabar seutuhnya menerapkan kebijakan bebas biaya pendidikan SMK/SMA yang diharapkan masyarakat gratis. Demi mensukseskan pembangunan kualitas SDM kedepannya setiap warga Jabar, dan perlu juga ditingkatkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan yang berbasis teknologi khusus para pendidik atau guru,” terangnya.
“Intinya kami mendukung seluruh program yang baik dan menyambut dengan kolaborasi secara kreatif dan inovatif. Antara pemerintah bersama mahasiswa di Jabar. Maka untuk saling mendukung terwujud semuanya harus ada yang dikembangkan oleh pemerinta berupa membuat plafon sebuah informasi yang cukup untuk diakses seputar pendidikan oleh semua pihak. Karena pendidikan ini penggerak setiap pembangunan kedepan,” harapnya.
Bayu dan rekan mahasiswa lainnya, berharap juga program kampus merdeka yang ada dari pusat direalisasikan di daerah. Sehingga mahasiswa dapat lebih luas dan banyak pengalamanya dengan langsung menerapkan mempraktekannya ilmunya di masyarakat.
“Melalui program itu akan terbentuk kepekaan sosial dan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang tinggi. Karena ilmu bukan hanya di dapat diruangan. Hal ini akan terjalin sinkronisasi antara ilmu yang diperoleh dengan pengalaman saat kami lebih diaktifkan langsung melalui kegiatan sosial kemasyarakatan,” pungkasnya.
Reporter : Dwi Arifin
Editor : Atx