Ini Pesan Wagub Jabar untuk APPSI agar Pasar Tradisional Tetap Berdaulat

Ini Pesan Wagub Jabar untuk APPSI agar Pasar Tradisional Tetap Berdaulat

Smallest Font
Largest Font

KAB. GARUT | JABARONLINE.COM – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Provinsi Jabar di Hotel Augusta, Cipanas, Kabupaten Garut, Sabtu (3/10/20).

Rakerwil kali ini digelar untuk merumuskan langkah-langkah dalam program kerja APPSI Jabar lima tahun ke depan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam sambutannya, Kang Uu pun berharap para pedagang pasar bisa mengubah paradigma agar pasar tradisional terus bertahan di tengah disrupsi.

Baca Juga : Wagub Jabar Hadiri Ziarah Nasional dalam Rangka HUT ke-75 TNI

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Yang biasa identik dengan becek dan bau itu harus dihilangkan oleh pedagang pasar itu sendiri,” kata Kang Uu.

Selain itu, pedagang pasar juga harus menjalin komunikasi dengan pemerintah agar kebijakan yang ada bermaslahat bagi masyarakat. “Dengan kolaborasi, pemerintah bisa paham apa yang diinginkan (pedagang pasar),” tambah Kang Uu.

Ia pun mengajak masyarakat untuk tetal berbelanja di pasar tradisional atau warung kecil di lingkungannya untuk menguatkan ekonomi kerakyatan sehingga perputaran uang di masyarakat terus terjadi.

Adapun di tengah pandemi global COVID-19, Kang Uu menegaskan bahwa hal itu bukan halangan bagi pedagang pasar untuk tetap berjualan. Asalkan, para pedagang taat menerapkan protokol kesehatan.

“Jangan sampai (pandemi) COVID-19 jadi alasan untuk tidak meningkatkan produktivitas. Silahkan pedagang berusaha, tetapi tetap dengan protokol kesehatan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPW APPSI Jabar Nandang Sudrajat mengatakan, target APPSI Jabar dalam lima tahun ke depan yakni meningkatkan nilai transaksi di pasar tradisional.

Meski begitu, ia tak memungkiri ada sejumlah persoalan yang harus dikendalikan.

“(Masalah) paling mendasar adalah permodalan, infrastruktur tidak memadai, menajemen lemah, dan SDM lemah. Harus betul-betul dirumuskan bagaimana pedagang pasar bisa berdaya saing tinggi,” kata Nandang.

Ia pun mengajak masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional atau warung-warung kecil agar ketahanan ekonomi lokal tetap terjaga sehingga perekonomian bisa meningkat.

Red

Editors Team
Daisy Floren