Inovasi Warga Ciptakan Alat Penjernih Air, Kades Minta Pemda Purwakarta Turun Tangan
Purwakarta – Krisis air bersih, selama 4 bulan terakhir dirasakan oleh warga Kampung Sindangreret, Desa Batu Tumpang, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. Masyarakat dengan terpaksa menggunakan air kotor dari kubangan air untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.
Kondisi air kubangan merupakan bekas galian yang keruh dan dimanfaatkan oleh warga, sehingga menarik rasa kepedulian Sudar (53) yang lebih akrab dipanggil Abah Kolam, dengan membuat inovasi baru penjernih air. Kemudian air kotor itu menjadi jernih dan layak untuk digunakan kebutuhan rumah tangga.
Kepada sejumlah awak media, Kepala Desa Batu Tumpang Dadang Rustiawan mengaku, warganya sangat terbantu dengan hadirnya alat penjernih air yang dibuat oleh Abah Kolam, karena saat ini warga bisa menggunakan air yang layak pakai.
“Sangat mengapresiasi dan berterima kasih, karena sekarang warga tidak lagi menggunakan air kotor untuk kebutuhan mencuci dan mandi. Sekarang warga menggunakan air yang sudah jernih, “ujar Dadang, Senin (22/7/2019) di Batu Tumpang.
Melihat warganya antusias memanfaatkan air yang sudah jernih tersebut, Dadang mengharapkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta memberi bantuan untuk menyiapkan tempat fasilitas umum berupa kamar mandi dan mencuci agar warga lebih nyaman menggunakan tempat tersebut.
“Ini kan tempatnya masih darurat untuk mandi dan mencuci pakaian,termasuk alat penjernihnya hanya bersifat bantuan sementara dari Abah Kolam, untuk menghadapi krisis air bersih. Kami berharap Pemerintah Purwakarta memberi bantuan,” ujarnya.
Sementara itu, sang pencetus inovasi penjernih air, Sudar atau Abah Kolam yang kesehariannya bekerja di lingkungan Pemkab Purwakarta mengaku, munculnya ide untuk menjernihkan air karena terketuk untuk ikut peduli membantu warga yang kesulitan air bersih.
“Alat ini sangat sederhana, karena untuk menyaring kotoran air menggunakan bahan-bahan bekas seperti kain spanduk, umbul-umbul, kaos, busa dan paralon,” ungkap Sudar.
Cara kerja penjernih air ini cukup sederhana yaitu air keruh yang menggenang di kubangan disaring terlebih dahulu menggunakan tabung yang telah dililit kain spanduk, kemudian air disedot ke dalam tanki penampug dengan menggunakan mesin pompa,kemudian air yang telah bersih disaluran lewat kran air.
“Alat ini digunakan untuk menjernihkan air limbah habis cuci dan mandi, sehingga air yang telah dipakai tidak terbuang karena diolah kembali (recycle), “tegasnya.
Warga Kampung Sindangreret, Desa Batu Tumpang sangat berterimakasih kepada Kepala Desa nya, yang telah bergerak cepat dengan membuatkan sarana untuk mandi dan mencuci dalam mengatasi keluhan warga kesulitan air bersih.
“Terimakasih kepada Pak Dadang yang memperhatikan kami, sekarang masalah air bersih sudah teratasi, “kata Sari warga setempat.
(Fuljo)