IPPNU Jabar Adakan Lomba Santri Melek Teknologi dan Santri Influencer
KOTA BANDUNG | JABARONLINE.COM – Dinamika naik turun kasus Covid-19 masih berlangsung. Adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan pesantren di Jabar. Sehingga klaster pesantren menjadi fokus bahasan pengetesan zona klaster baru ini.
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Barat (PW IPPNU), Siti Latifah M.Pd saat dimintai keterangan tentang kondisi tersebut menjelaskan dari total anggota IPNU-IPPNU di Jabar yang mencapai dua ratus ribuan lebih. Saat ini tidak ada kabar anggota kami yang terkena covid 19. Jadi semua anggota dalam kondisi aman” ucapnya di kantor sekertariat IPPNU Jabar, Jl.Terusan Galunggung No 9 Lengkong, Kota Bandung.
Baca Juga : Siti Latifah : Akses Pendidikan dan Beasiswa Mudah Dijangkau
Menyikapi masalah covid 19 ini. IPPNU dalam rangka merayakan lebaran para santri, pada hari santri yang merupakan apresiasi pemerintah. Dengan tema Santri Sehat, Indonesia Kuat. Ada banyak program yang digulirkan untuk menggali potensi diri, melek dan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan jadi teladan berperan aktif membangun masyarakat sekitar dan negaranya.
Pada hari santri tahun ini IPPNU adakan lomba Santri Melek teknologi, Santri Influencer, katagori umum dan internal. Para santri diarahkan bisa menjadi influencer untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan covid 19. Lomba ini juga diminati santri dari Jateng dan Jatim.Walaupun kasus covid19nya meningkat. Tapi sekarang sudah boleh berkegiatan asal dengan protokol kesehatan.
Menurut Latifah untuk menarik kader baru IPPNU terus menghadirkan program baru. Seperti bersinergis dengan BNN Jabar agar santri terhindar dari narokoba. Lalu dengan BKKBN, membuka pusat konsultasi remaja, pembagian kouta gratis dan ruang dilaog.
Jadi kalau ikut IPPNU itu ada bedanya jika dibandingkan dengan organisasi lain. Kita akan dekat dengan ulama dan mendapatkan berkahnya dari Kyai. Jaringan luas, temanya banyak antar daerah dan mendapatkan materi/ilmu berjenjang yang tidak didapat dibangku kuliah atau sekolah. Kalau yang minat bergabung, syarat usia keanggotaan mulai dari usia 13-30 tahun.
Penulis : Dwi Arifin