Jadi Tuan Rumah City Sanitation Summit XXI 2023, Pemkab Bandung Optimalkan Persiapan
KAB. BANDUNG | JABARONLINE.COM -Kabupaten Bandung ditunjuk sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan event nasional City Sanitation Summit (CSS) XXI/2023 yang akan dilaksanakan pada 14-16 Juni 2023 mendatang.
Dengan sisa waktu 12 hari jelang hari “H” pelaksanaan CSS XXI/2023 itu, Pemerintah Kabupaten Bandung terus berusaha untuk mengoptimalkan persiapan kegiatan tersebut kepada masyarakat luas.
Hingga Jumat (2/6/2023), persiapan CSS XXI/2023 sudah mencapai 90 persen, dan sisanya 10 persen adalah pelaksanaan publikasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna menyatakan, bahwa Kabupaten Bandung sudah 100 persen ODF (Open Defecation Free), sehingga ditunjuk sebagai tuan rumah CSS XXI/2023, setelah CSS XX sebelumnya dilaksanakan di Tangerang.
“Kabupaten Bandung sudah 100 persen ODF,” kata Bupati Bandung di Rumah Dinas Jabatan Bupati Bandung, Soreang, Jumat (2/6/23).
Dadang mengatakan, dalam pelaksanaan CSS XXI/2023 nanti, ratusan kepala daerah se-Indonesia sebagai anggota AKKOPSI (Aliansi Kabupaten-Kota Peduli Sanitasi) akan hadir di Kabupaten Bandung.
“Di beberapa daerah akan menampilkan beberapa inovasi dan kegiatan, berkaitan dengan sanitasi. Di antaranya menampilkan beberapa produk hasil dalam negeri, yang tentunya lebih murah dan efisien. Ini salah satu pameran yang akan ditampilkan di masing-masing daerah dan akhirnya di setiap daerah bisa membeli barang tersebut dari produk yang dihasilkannya,” kata Dadang.
Bupati Bandung menyebutkan, bahwa ada beberapa kegiatan festival atau fashion show dan kegiatan lainnya, termasuk menampilkan produk UMKM yang ada di tiap-tiap daerah di Indonesia.
“Itu akan ditampilkan di kegiatan CSS XXI/2023,” terangnya.
Bupati Bandung menyebutkan akan mengadakan visit ke beberapa lokasi, dan ada tiga lokasi yang disepakati bersama. Pertama, RSUD Otto Iskandar Di Nata Soreang, kedua IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Soreang, dan ketiga TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle) Jatisari Kutawaringin dan Kampung Bedas.
“Nanti kita lihat beberapa lokasi tersebut yang sudah diprogramkan. Tetapi pada dasarnya CSS XXI ini hanya dilaksanakan tiga hari, yakni 14-16 Juni 2023,” katanya.
Bupati Bandung berharap bukan kegiatan CSS-nya ini, tapi bagaimana inplementatif dan daerah mana saja yang perlu dibantu terkait dengan intervensi anggaran.
“Saya berharap bahwa peran masyarakat ini sangat dibutuhkan, termasuk program pentahelix atau kolaborasi dalam kegiatan CSS itu sangat dibutuhkan,” jelas Dadang.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini juga berharap ketersediaan air bersih di Kabupaten Bandung 100 persen, termasuk ketersediaan sanitasi air kotor dan sebagainya.
“Ini juga harus betul-betul dipikirkan, sehingga nanti para kades diperbolehkan untuk mengusulkan rencana pembangunan dari mulai tingkat RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan dan Kabupaten. Kalau seandainya ini sudah dilakukan rencana pembangunan di masing-masing RT, RW, Dusun dan Desa, saya kira ini suatu prioritas,” ucapnya.
Bupati Bandung lebih lanjut mengungkapkan, bahwa CSS merupakan ajang pertemuan antara kepala daerah se-Indonesia.
“Yang mana pada dasarnya, melalui kegiatan CSS itu bagaimana kondisi faktual tentang ketersediaan dan lingkungan sehat dan bersih, terutama dalam sanitasi. Mulai dari sanitasi air bersih dan kotor. Bagaimana pengadaan air bersih, yang difasilitasi melalui SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) untuk sambungan air bersih ke masing-masing rumah,” tuturnya.
Dikatakan Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, untuk sanitasi air kotor, dibangun septic tank komunal atau gabungan untuk memfasilitasi masyarakat di satu RW.
“Dengan adanya kegiatan CSS ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, apalagi nantinya akan kedatangan tamu sekitar 20.000 orang dari berbagai kota dan kabupaten,” imbuhnya.
Bupati Bandung juga berusaha untuk mengoptimalkan peranan OPD yang ada lingkungan Pemkab Bandung.
“Memasuki 12 hari lagi jelang CSS, harus matang persiapannya. Jangan sampai ada kegiatan nasional yang masyarakat belum tahu. Masyarakat harus bisa menerima manfaat dari kegiatan CSS ini,” tegasnya.
Pada kesempatan sosialisasi itu, Bupati Bandung mengungkapkan bahwa akses air bersih di Kabupaten Bandung sudah mencapai 87 persen. Sehingga untuk bisa mencapai 100 persen akses air bersih itu, nantinya PDAM bisa memfasilitasi kebutuhan air bersih masyarakat dengan cara membangun infrastruktur di titik lokasi sumber air bersih, di antaranya di kawasan Kertasari dan Sinumbra untuk akses kebutuhan air bersih masyarakat tersebut.
“Bagi masyarakat yang ada di pedalaman atau di perkampungan yang mengalami kesulitan air bersih secara bertahap sudah difasilitasi melalui pemasangan SPAM dengan sambungan air ke 100-200 rumah,” terang Kang DS.
Ia juga mengaku ironis di wilayah Pangalengan, yang merupakan dataran tinggi masih kesulitan air bersih. Sehingga hal itu akan menjadi perhatian pemerintah, dalam upaya pengadaan air bersih. Yaitu dengan cara melakukan berbagai inovasi dan membuat daerah resapan atau penampungan air.
“Air itu tidak langsung masuk ke selokan, tetapi ditampung dalam sebuah resapan yang nantinya bisa digunakan untuk persediaan air bersih,” jelasnya.
Kang DS juga mengungkapkan, terkait produksi sampah yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Bandung mencapai 1.300 ton per hari. Penanganan sampah itu kedepannya bisa melalui TPS3R, yang saat ini sudah mulai digalakan di Desa Cangkuang Wetan dan Desa Sukapura Kecamatan Dayeuhkolot. Melalui TPS3R, pengelolaan sampah lebih optimal.
“Urusan sampah, bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi semua pihak,” pungkasnya.***