Jelang Idul Adha Gencar Lakukan Penanganan PMK, Praniko Iman Sagita : 3000 Hewan Terdampak KLB Harus Diberlakukan
KAB. BANDUNG | JABARONLINE.COM – Jelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriah, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Praniko Iman Sagita, Bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus gencar melakukan penanganan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, Ia menjelaskan mengenai PMK, ada 3000 ekor hewan terdampak wabah penyakit tersebut, Sehingga Harus diberlakukan (KLB).
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang di berlakukan oleh pemerintah kabupaten Bandung, Ia Mengatakan, Bupati Bandung HM Dadang Supriatna, telah membentuk Satgas untuk Penyekatan, juga mengantisipasi masuknya hewan ternak Sapi dari luar wilayah, jangan sampai masuk ke daerah kita, tanpa ada pemeriksaan terlebih dahulu.
“Saat ini hewan ternak yang mati disebabkan penyakit mulut dan kuku kurang lebih mencapai 300 ekor, sedangkan yang mati bangkar 100 ekor lebih,” katanya usai Rapat BanMus di Gedung DPRD, Kamis 16 Juni 2022.
Ia menambahkan pada Rabu kemarin, 15 Juni 2022, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian, dan mendapatkan respon yang baik dengan menurunkan langsung pegawainya kelapangan untuk memeriksa hewan-hewan ternak.
Lanjutnya ia menyebutkan, sebanyak 126 tenaga kesehatan sedang melakukan pelatihan untuk menangani permasalahan penyebaran wabah PMK agar tidak berlarut-larut. Alasannya bila dibiarkan terus begitu, legislator dari Fraksi Gerindra itu mengkhawatirkan populasi sapi dan domba akan hilang di Kabupaten Bandung karena tidak ada penangan serius.
Sementara Sekretaris Komisi B, H. Uya Mulyana, mengungkapkan, kalau hari ini sudah dilakukan Dinas Pertanian dan bisa berusaha semaksimal mungkin untuk mengantisipasi keadaan itu. Baik itu melalui penyemprotan, penyuntikkan, dan pemberian vitamin kepada hewan ternak.
H. Uya menuturkan, wabah PMK tidak berdampak besar kepada manusia, tapi ke hewan ternak itu bisa mengakibatkan kematian. Apalagi sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Adha, jadi hewan-hewan qurban itu harus steril dan sehat.
“Mudah-mudahan pada pelaksanaan penyembelihan hewan qurban, meski pun tidak menyebabkab dampak kepada masyarakat, semua ternak itu sudah sehat dan tidak ada PMK,” pungkasnya. (Dhera Restu).