Kabid PNF Diduga Hobby Memblokir Kontak Wartawan, Kenapa Harus Risih Kalau Anda Bersih!
INDRAMAYU I JABARONLINE.COM – Pejabat Penyelenggara Negara diwajibkan untuk lebih mengedepankan transparansi dan akuntabilitas kinerja kepada publik. Baik itu Pejabat Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara (PNS-ASN) semuanya harus memiliki prinsip diatas .
Namun sungguh sangat ironi etika salah satu pejabat pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Indramayu dipertanyakan karena pejabat satu ini , Sejumlah wartawan yang hendak meminta agenda wawancara secara tertulis lewat telepon seluler nya selalu dilakukan tindakan pemblokiran. Pemblokiran yang artinya tidak mau adanya komunikasi bersama mereka.
Pejabat yang maksud yakni Mardono kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal di Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu.
Etikanya membuat jengkel wartawan yang saat ini sedang membutuhkan keterangan dia sesuai penjelasan dibidangnya yakni tentang program-program Pendidikan Anak Usia Dini serta Pendidikan Non Formal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakatnya. Pada program di bidangnya menelan Anggaran APBD serta APBN yang angkanya puluhan miliar rupiah. Namun untuk penerapannya sangat tertutup.
Buka-buka data tentang Pendidikan Anak Usia Dini lewat program pengadaan Alat Peraga Edukatif (APE) Indoor dan outdoor. Dilansir dari Indonesian Coruption Watch (ICW) Republik Indonesia mengungkapkan pengadaan dilakukan oleh Dinas Pendidikan melalui bidang Pendidikan Usia dini terdapat 4 Paket tender untuk Alat Permainan Edukatif (APE) Indoor dan outdoor dengan nominal keseluruhan puluhan miliar ditahun 2019 silam.
Alat Permainan Anak indoor dan Outdoor
Paket pertama menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp12.755.878.200 dengan kode tender 3722589 dan RUP 20132390 dan paket tersebut menggunakan jenis kontrak lumsum.
Pemenang CV Kreasi Duta Priangan dengan Direktur Edi Sobarhadi dan Mien Rahmawati wakil Direktur menawar seharga Rp12,43 miliar.
Secara detail paket ini dari awal perencanaan diikuti oleh 13 peserta . Ada 4 perusahaan bersaing secara ketat. Satu diantaranya posisi pertama CV pemenang . Ketiganya meliputi, CV Cahaya Abadi saat ini nomor NPWP tidak bisa diakses. Posisi ketiga CV Cemerlang Lintas Media yang berhasil diungkap struktur pengurus sama dengan perusahaan pemenang paket lalu, CV Putera Wijaya perusahaan swasta pribumi dengan Direktur Utama Ade Irawan.
Ada yang aneh pada saat penentuan pemenang diduga kuat adanya kongkalikong untuk memenangkan perusahaan asal Kabupaten Bandung yang terungkap membawahi dua CV guna mengikuti proses lelang .
Pada tahap pelaksanaan lokasi pekerjaan hanya menyebutkan bahasa tersebar di Kabupaten Indramayu hal ini sangat rawan terjadi kerugian uang negara yang disebabkan oleh mereka.
Pengadaan Alat Peraga Edukatif Luar (Outdoor)
Paket kedua, menggunakan APBD sebesar Rp6.010.438.500 dengan kode tender 3721589 dan RUP 20132288 dan jenis kontrak paket lumsum.
Pemenang CV Fadila Utama asal Kabupaten Garut dengan Direktur Nono Sukirna dan Wiwin Widaningsih Wakil Direktur.
Secara detail paket ini dari awal perencanaan diikuti oleh 20 perusahaan swasta . Satu diantaranya pemenang tender berada pada urutan pertama lalu posisi kedua diikuti oleh CV Cemerlang Lintas Media perusahaan yang sama dengan pemenang paket yang pertama, lalu posisi ketiga CV Putera Wijaya perusahaan asal pribumi Direktur Ade Irawan dan posisi keempat CV Bakti Insan Persada asal kabupaten Purwakarta dengan Direktur Taufik Mustofa.
Lokasi pelaksanaan paket ini hanya menyebutkan dengan bahasa tersebar di Kabupaten Indramayu .
Pengadaan Alat Edukatif (APE) PAUD
Paket ketiga, menggunakan APBD sebesar Rp235.200.000 dengan kode tender 3508589 serta RUP 21686162 dan jenis kontrak paket lumsum.
Perusahaan pemenang paket CV Cemerlang Lintas Media asal Kabupaten Bandung dengan membuat penawaran seharga Rp227.487.480.000 .
Secara detail paket ini diikuti oleh 6 perusahaan swasta. Keenam perusahaan diantaranya, urutan pertama perusahaan pemenang . Namun nama-nama perusahaan data struktur organisasi pengurusnya tidak bisa dibuka ketika dicek pada Nomor Peserta Wajib Pajak (NPWP). Namun untuk alamat bisa di akses namun hanya 1 perusahaan diduga tidak diperpanjang kembali. Posisi kedua Mustika Gunungbondol alamat jalan raya sukahati GG H Negran II Nomor 10 RT002/003 kelurahan sukahati kecamatan Cibinong kabupaten Bogor. Kemudian posisi ketiga CV Kladiva Karya Sentosa alamat pasar anyar Lt 2 nomor 86 Kabupaten Tanggerang Banten. Diikuti urutan selanjutnya, CV Hade usaha Pradana alamat jalan meteor selatan I blok A2 nomor 270 Margahayu raya kota Bandung, CV Yirara Pratama (-) dan CV Perkasya.
Pengadaan Alat Permainan Edukatif (APE) Berbasis Pendidikan Karakter
Paket keempat, menggunakan pagu APBD sebesar Rp4.513.020.600 dengan kode tender 3375589 dan RUP 20131674. Jenis kontrak paket lumsum.
Pemenang paket yakni PT Naraya Driantama perusahaan swasta asal kabupaten Bandung yang diumumkan pada tanggal 02 Mei 2019 dengan menyatakan penawaran seharga Rp4.395.721. 110. Diketahui KSWP perusahaan dinyatakan tidak valid .
Secara detail paket tersebut diikuti oleh 31 Perusahaan swasta. Ada 2 perusahaan yang Penawaran teratas yakni perusahaan nomor dua Graha Mulya Utama dengan menawar seharga Rp4.407.028.065.
Informasi umum untuk lokasi tender diatas dengan bahasa tersebar di wilayah Kabupaten Indramayu.
Lebih lanjut tentang pengadaan diduga kuat adanya aroma busuk yang berakibat terjadinya kerugian keuangan negara. Secara digital pun terungkap sebelumnya ada media online sebut saja Reaksi Nasional di alamat situsnya reaksinasional.com menuliskan tentang dugaan tersebut pada edisi dua tahun kebelakang (4/3/2020).
Isi berita yang dituliskan oleh jurnalis almarhum Herman mengungkapkan, Keberadaan barang dari proses pengadaan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk TK atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu sampai sekarang belum jelas. Kalangan pengelola TK dan PAUD mempertanyakan hal tersebut, mengingat bantuan APE itu belum mereka terima. Terlebih nilai anggaran untuk pengadaan itu juga simpang siur.
Semula keterangan yang disampaikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), nilainya sesuai kontrak sekira Rp12 miliar. Ternyata kegiatan yang bersumber dari APBD Tahun 2019 tersebut mengalami perubahan menjadi Rp17 miliar.
Kerancuan pengadaan APE tercium sejak awal perencanaan di mana spesifikasi (spek) dibuat dengan mengacu produk merek tertentu. Hal itu dilakukan dengan alasan untuk menaikkan gengsi agar APE yang ada nantinya di TK se Kabupaten Indramayu itu setara alat permainan yang ada di mal-mal kota besar. Menurut sumber Reaksi, spek APE dibuat sedemikian rupa sehingga hanya satu pihak tertentu yang bisa memenuhi persyaratannya.
Proses penentuan pihak penyedia melalui tender dengan perencanaan spek barang yang menutup banyak pihak untuk memenuhi persyaratannya tersebut memicu kecurigaan di kalangan kontraktor peserta tender lainnya. Diduga ada pengaturan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan calon pemenang tender pengadaan APE tersebut.
Pengadaan barang yang konon didatangkan dari China itu sampai awal Maret ini ditengarai belum juga rampung sampai ke sasaran. Padahal kontrak pengadaan dengan pihak penyedia sudah melewati tenggat waktu yang ditentukan.
Sejumlah TK Negeri yang ada di Kabupaten Indramayu belum menerima bantuan APE tersebut. Hal itu diakui oleh PPTK, Joko Maryanto, karena menurutnya sasaran bantuan APE kali ini hanya untuk TK swasta. “TK Negeri memang tidak dapat bantuan,” ujar Joko di kantornya, Selasa (3/3/20).
Pada kenyataannya pihak penyedia atas nama PT Kreasi Duta beralamat di Bandung tidak dapat memenuhi kontrak. Proses pengadaan pun molor.
Joko Maryanto yang juga menjabat Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana pada Bidang PAUD Disdik Kabupaten Indramayu, mengakui adanya keterlambatan proses pengadaan tersebut. Sesuai ketentuan Perpres, katanya, ketika PPK mempertimbangkan pengadaan itu masih bisa diteruskan maka diperpanjang 50 hari dengan dikenakan denda pinalti 1 per mil per hari atau maksimal 5% dari total nilai kontrak.
Menurutnya seluruh pengadaan APE itu selesai 100% pada pertengahan Januari kemarin. Namun alat-alat peraga tersebut tidak didistribusikan ke semua TK atau PAUD yang ada di Kabupaten Indramayu.
“Tapi secara kewilayahan merata di tiap kecamatan,” ucapnya.
Jumlah penerima manfaat sekitar 800 TK/PAUD di Kabupaten Indramayu. Dari jumlah seluruh 31 kecamatan. Sesuai kontrak APE, outdoor-indoor empat macam permainan, sedangkan outdoor dua macam. (JD/TIM)