Kadisdik Jabar Ungkapkan ” Sekolah Dimana Saja Sama“ Mendapat Respon Positif dari Ketua PB PGRI

KOTA BANDUNG | JABARONLINE.COM – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supendi saat sosialisasi PPDB tahun 2021/2022 mengungkapkan kesimpulan bahwa ” Sekolah Dimana Saja Sama“. Ungkapannya itu bertujuan agar lulusan SMP dapat melanjutkan ke sekolah, tapi tidak fokus dan harus sekolah negeri saja. Karena di sekolah swasta juga sama proses pembelajarannya dengan negeri. Intinya tetap melanjutkan pendidikan dan mereka tidak putus sekolah.

Ungkapan tersebut direspon positif Ketua PB PGRI, Dudung Nasrulloh, saya sepakat atas ungkapan Kadisdik Dedi Supandi yang mengatakan “Sekolah Dimana Saja Sama”.

Ini satu seruan moral yang subtantif, Kadisdik mengajak semua pihak agar tidak emosional dalam memilih sekolah. Semua sekolah pada dasarnya sama sebagai pusat layanan anak didik. Ada ungkapan bijak mengatakan, “Tidaklah penting sekolah di mana, tapi yang terpenting adalah bagaimana anak belajar” . Kuncinya ada di anak, orangtua, guru dan kepala sekolah, bukan sekolahnya.

Ricky Suryadi, S.H., M.Si., Ketua Perkumpulan Kepala SMA Swasta / PKSS Kota Bandung sama menilai positif ungkapan Kadisdik untuk pemerataan siswa masuk ke sekolah negeri atau swasta. Namun perlu diketahui sekolah swasta itu ada yang favorit dan ada yang kekurangan siswa. Kalau yang sekolah favorit mereka sudah otomatis memiliki siswa yang banyak, setelah beberapa hari dibuka pendafatran dengan seleksi yang ketat. Walaupun ada beban biaya pendidikan yang banyak harus dibayar orang tua siswanya.

Namun dilain pihak masih banyak sekolah yang kekurangan dan kesulitan untuk menerima siswa. Sehingga mereka pada momen pasca PPDB sekolahnya justru “gulung tikar”. Hal ini yang harus dicarikan solusinya bersama-sama ?…

Maka dengan hadirnya PKSS yang beranggotaan ratusan SMA Swasta se- kota Bandung. Kedepannya organiasi ini akan terus berupaya saling sinergis bersama pemerintah untuk sekolah swasta dapat meningkatkan kualitas SDMnya, proses pendidikan, fasilitas, lingkungan dan lulusan. Agar kepercayaan masyarakat meningkat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta.

Reporter : Dwi Arifin