Kasus Bullying Kembali Terjadi di Indramayu, Kali Ini Korbannya Siswa SD Pelaku Siswa SMP, Sempat Dipaksa Makan Pasir

Kasus Bullying Kembali Terjadi di Indramayu, Kali Ini Korbannya Siswa SD Pelaku Siswa SMP, Sempat Dipaksa Makan Pasir

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Kasus bullying atau perundungan kembali terjadi di Kabupaten Indramayu. Seorang siswa sebuah SDN di Kecamatan Balongan menjadi korbannya.Pelakunya diduga kakak kelas yang duduk di bangku SMPN kecamatan yang sama. 

Beberapa pekan sebelumnya, peristiwa dugaan perundungan menimpa seorang siswa SDN di Kecamatan Cikedung. Korban bahkan sampai meninggal dunia. Sampai saat ini kasusnya masih dalam pendalaman penyelidikan kepolisian setempat.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Terbaru di Kecamatan Balongan, siswa berinisial S duduk di kelas 5 SDN, dikabarkan menjadi korban perundungan. Pelakunya diduga siswa kelas 9 sebuah SMPN di kecamatan yang sama. 

Kakek korban,T, menyebut peristiwa perundungan yang menimpa cucunya telah sering terjadi. Puncaknya, kata dia, saat cucunya bermain sepak bola bersama kawan-kawan termasuk pelaku. 

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Posisi korban sebagai penjaga gawang rupanya membuat pelaku geram. Pasalnya, penampilan korban cukup baik, tidak ada satupun tendangan pelaku berhasil menjebol gawang korban. Usai bertanding, pelaku menghampiri korban lalu melakukan perundungan. 

"Cucu saya diinjak dan ditendang serta dipukul sampai mengalami luka memar. Hal itu dilakukan karena pelaku kesal tidak bisa mencetak gol. Perundungan ini bukan yang pertama menimpa cucu saya, pelakunya sama," ungkap T diamini nenek korban kepada media, Senin, 19 Agustus 2024.

Tak hanya dianiaya, korban juga bahkan pernah dipaksa memakan pasir. Saat itu, cerita korban kepada T, korban sedang menikmati makanan. Tiba-tiba datang pelaku menaburkan pasir pada makanan lalu memaksa korban memakannya. 

Atas hal itu, keluarga melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak terkait. Diperoleh informasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu bahkan turun tangan untuk menyelesaikan kasus tersebut. 
Sayangnya sampai saat ini, belum ada kejelasan penyelesaiannya. 

"Kami hanya minta keadilan atas apa yang dialami oleh cucu kami. Cucu kami itu broken home, orang tuanya bercerai, makanya tinggal sama kami sebagai kakek dan nenek," imbuh T.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author
Daisy Floren
Daisy Floren
Junedi Penulis