Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 di Garut Masih Bertambah
GARUT | JABARONLINE.COM – Ada penambahan sebanyak 3 pasien kasus konfirmasi positif, dan 1 pasien Sembuh dari COVID-19 di kabupaten Garut, demikian dikatakan Humas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita, S.E, M.Si, Minggu 11 Oktober 2020, pukul 20.00 WIB.
Yeni Yunita yang juga Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo kabupaten Garut berdasarkan hasil pemeriksaan RT PCR Laboratorium RSUD. dr. Slamet Garut pada sampel sebanyak 376, tidak ditemukan hasil pemeriksaan positif Covid-19, namun terdapat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 lainnya yang merupakan hasil pemeriksaan RT PCR di fasilitas pelayanan kesehatan lain sebanyak 3 orang, yaitu laki-laki (KC-303) usia 66 tahun dari Kecamatan Cilawu, serta laki-laki (KC-304) usia 28 tahun, dan laki-laki (KC-305) usia 1 tahun dari Kecamatan Garut Kota.
Baca Juga : Kodim 0611 Garut Gelar Launcing Mesin Cuci Tangan Otomatis NN-0611
Selanjutnya, ada penambahan laporan kasus suspek COVID-19 sebanyak 2 orang, yaitu 1 orang dari Kecamatan Pasirwangi, dan 1 orang dari Kecamatan Tarogong Kaler (sedang proses perawatan di RSUD. dr. Slamet Garut).
Ada pula laporan kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan (isolasi) bertambah sebanyak 1 orang, yaitu laki-laki (KC-255) usia 17 tahun dari Kecamatan Malangbong.
Untuk jumlah total kasus COVID-19 (Kontak Erat, Suspek, Probable maupun Konfirmasi positif) di Kabupaten Garut sampai saat ini sebanyak 8.635 kasus, terdiri dari Kasus Kontak Erat sebanyak 5.228 kasus, dengan rincian 565 Kasus isolasi mandiri dan 4.663 Kasus discarded/selesai pemantauan.
Sementara untuk kasus Suspek, kata Yeni, sebanyak 3.102 kasus, dengan rincian 46 Kasus isolasi mandiri, 3 Kasus Isolasi RS/perawatan, 3.015 Kasus discarded/selesai pemantauan dan 38 Kasus meninggal.
“Lalu untuk kasus Probable masih 0 kasus,” ucapnya.
Sedangkan untuk kasus Konfirmasi Positif, lanjut Yeni, sebanyak 305 kasus terdiri 11 kasus isolasi mandiri, 65 kasus isolasi RS/perawatan, 216 kasus dinyatakan sembuh, dan 13 kasus meninggal.
Yeni mengungkapkan, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan penyebaran virus COVID-19 pada komunitas dan risiko individu menurut Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) RI. Pertama, kondisi berkerumun dalam suatu tempat. Kedua, orang-orang yang berdekatan dalam jarak 1 – 1,5 meter. Ketiga risiko jika sirkulasi ruangan tidak baik seperti ruangan tertutup. Keempat, durasi atau lamanya waktu berinteraksi dalam suatu kondisi perkantoran atau ruangan yang tertutup.
“Oleh karena itu, Kami mohon kepada warga masyarakat untuk menghindari kerumunan dan tidak melakukan kontak fisik, selalu menjaga jarak, dan menghindari berada di ruangan tertutup dalam waktu yang lama,” ungkapnya.
Menurutnya, kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran COVID-19 ialah kedisiplinan seluruh pihak untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan 3 M.
“Kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran COVID-19 ini adalah kedisiplinan kita. Kedisiplinan dalam melakukan 3 M diantaranya Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan Melakukan jaga jarak, karena tidak semua orang yang positif Covid-19 memiliki gejala,” ujarnya.
Yeni menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kondisi di tengah pandemi COVID-19 ini dengan mematuhi protokol kesehatan juga senantiasa menjaga serta meningkatkan stamina dan imunitas tubuh dengan berolahraga secara rutin dan teratur disertai asupan gizi yang seimbang.
“Mari berjuang bersama memutus mata rantai penyebaran virus ini, dan saling gotong royong melindungi sesama kita sehingga bisa terbebas dari COVID-19,” ajaknya.
Red