• Latest
  • Trending
Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

Kawasan Ekowisata Pantai Mekar Yang Kian Terendam

Februari 14, 2022

Kader Kawan Dedie Rachim Kembali Gelar Silaturahmi & Santap Siang Bersama

Januari 28, 2023

Jumat Curhat, Aa Dede Terima Curhatan Masyarakat Tentang Isu Penculikan Anak yang Membuat Resah para Orang Tua

Januari 28, 2023
ADVERTISEMENT

Uu Apresiasi Takjub Akbar 2023, Stimulus Kemajuan Pengusaha Muslim di Sektor UMKM

Januari 28, 2023

Denmark Bertekad Masuk Lima Besar Negara Investasi Tertinggi di Jawa Barat

Januari 28, 2023

Polsek Ciomas menindak lanjuti laporan masyarakat di Operator call Center 110 Polres Bogor, Selidiki Aksi Pencurian di Rumah kosong

Januari 27, 2023
  • HOME
  • Regional
    • Bogor
    • Bandung
    • Bandung Barat
    • Bekasi
    • Sukabumi
    • Cianjur
    • Depok
    • Pantura
    • Periangan
    • Purwakarta
  • Pendidikan
  • Hukum & Kriminal
  • Jurnal Desa
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Opini
  • Sosial Politik
  • Ragam
    • Olahraga
    • Pariwara
    • Ekonomi & UKM
    • Sosok Inspiratif
Sabtu, Januari 28, 2023
jabaronline.com
  • HOME

    Kader Kawan Dedie Rachim Kembali Gelar Silaturahmi & Santap Siang Bersama

    Ustaz Das’ad Latif: Pak Prabowo Tokoh Peduli Umat

    Bupati Bandung Silaturahmi Dengan PWI, IJTI dan Insan Pers lainnya

    Babinsa Pakansari Giat Monitoring Stadion pakansari Dalam Rangka Pengamanan Tahun Baru 2023

    Plt. Bupati Bogor : Kerja Kolaborasi Lahirkan Prestasi Membanggakan Di Hampir 4 Tahun Periode RPJMD

    GOW Kabupaten Bogor Gelar HUT GOW Ke- 30 Tahun 2022

    Viral Aksi Perampasan Sepeda Motor di Gunung Putri Bogor Terekam CCTV, Pihak Kepolisian Lakukan Penyelidikan

    Pemerintah Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Opini WTP Dari Menteri Keuangan RI

    Gubernur Ridwan Kamil Siapkan Platform Digital Pisodapur untuk Perkuat Penanganan Kebencanaan Cianjur

  • Regional
    • Bogor
    • Bandung
    • Bandung Barat
    • Bekasi
    • Sukabumi
    • Cianjur
    • Depok
    • Pantura
    • Periangan
    • Purwakarta
  • Pendidikan
  • Hukum & Kriminal
  • Jurnal Desa
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Opini
  • Sosial Politik
  • Ragam
    • Olahraga
    • Pariwara
    • Ekonomi & UKM
    • Sosok Inspiratif
No Result
View All Result
  • HOME

    Kader Kawan Dedie Rachim Kembali Gelar Silaturahmi & Santap Siang Bersama

    Ustaz Das’ad Latif: Pak Prabowo Tokoh Peduli Umat

    Bupati Bandung Silaturahmi Dengan PWI, IJTI dan Insan Pers lainnya

    Babinsa Pakansari Giat Monitoring Stadion pakansari Dalam Rangka Pengamanan Tahun Baru 2023

    Plt. Bupati Bogor : Kerja Kolaborasi Lahirkan Prestasi Membanggakan Di Hampir 4 Tahun Periode RPJMD

    GOW Kabupaten Bogor Gelar HUT GOW Ke- 30 Tahun 2022

    Viral Aksi Perampasan Sepeda Motor di Gunung Putri Bogor Terekam CCTV, Pihak Kepolisian Lakukan Penyelidikan

    Pemerintah Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Opini WTP Dari Menteri Keuangan RI

    Gubernur Ridwan Kamil Siapkan Platform Digital Pisodapur untuk Perkuat Penanganan Kebencanaan Cianjur

  • Regional
    • Bogor
    • Bandung
    • Bandung Barat
    • Bekasi
    • Sukabumi
    • Cianjur
    • Depok
    • Pantura
    • Periangan
    • Purwakarta
  • Pendidikan
  • Hukum & Kriminal
  • Jurnal Desa
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Opini
  • Sosial Politik
  • Ragam
    • Olahraga
    • Pariwara
    • Ekonomi & UKM
    • Sosok Inspiratif
No Result
View All Result
jabaronline.com
No Result
View All Result
" data-ad-slot="">

Kawasan Ekowisata Pantai Mekar Yang Kian Terendam

redaksi jabaronline by redaksi jabaronline
Februari 14, 2022
in Opini
0
Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

2
SHARES
124
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BEKASI | JABARONLINE.COM – Journal of Marine Research (2021) mengungkapkan bahwa penanaman mangrove di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Bekasi semakin meluas. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alin Maulani dkk, yang mengamati perubahan lahan mangrove di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi. Hasilnya mengungkapkan bahwa luasan lahan mangrove telah mengalami pertambahan 66% dari tahun 2009 hingga 2019. Penambahan area mangrove di Desa Pantai Mekar disinyalir karena telah menjadi kawasan ekowisata.

Ecotourism Mangrove Forest Bloom dibuka pada 2018 lalu. Warga Desa Pantai Mekar sejenak meraih asa saat desanya ditetapkan sebagai kawasan ekowisata. Warga pun mulai mengais penghasilan tambahan berkat kunjungan wisatawan. Namun pada tahun 2020, kawasan hasil kerja sama Perhutani dan PT. Pertamina EP Asset Tambun Field ini sudah tidak beroperasi. Penutupan kawasan ini tidak semata-mata muncul karena Covid-19, tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan wisatawan urung mengunjunginya.

RelatedPosts

Siapakah Satrio Pingit Tahun 2024 Catatan budaya: KP Norman S Hadinegoro.

Perjalanan Pertemuan Ketum RANIES di Hotel Kaisar Duren Tiga Dengan Tokoh-tokoh Hebat Indonesia

Ketum RANIES Ajak Relawan Untuk Terus Bergerak Demi Perubahan Indonesia

Secara umum, objek wisata ini menawarkan pemandangan indah hutan mangrove. Untuk menjelajahinya, dibuatlah trek menuju bagian dalam hutan. Ironisnya, trek berupa jembatan bambu ini sudah banyak berlubang sehingga membahayakan pengunjung. Selain itu, pemandangan pantai dinilai tidak eksotis, berserakan sampah dan terkesan kumuh. Jalanan menuju kawasan pun agak menyulitkan, hanya cukup untuk satu kendaran roda empat dengan tantangan sebelah kanan kiri langsung laut. Belum lagi masalah makanan higienis dan lainnya.

Baca Juga :  Perkembangan IDM Jawa Barat Dari Tahun Ke Tahun

Faktor utama yang dirasa penting bagi wisatawan adalah keamanan dan kenyamanan. Desa Pantai Mekar selalu menghadapi banjir rob yang tidak menentu. Hal ini juga dialami 4 desa lainnya yang mengalami nasib serupa. Jaringan satelit komunikasi di desa ini juga sering mengalami gangguan bahkan terkadang no signal.

Dilema Warga Pantai Mekar
Warga Pantai Mekar menghadapi banjir rob sudah bertahun-tahun mengakibatkan fasilitas publik seperti masjid tidak layak. Warga akhirnya beribadah di rumah masing-masing. Ibadah jum’at yang semestinya dilakukan setiap pekan, urung dilakukan.

Perkara jaringan komunikasi pun amat sulit. Pada saat Covid-19 seperti ini, sekolah mengandalkan pembelajaran jarak jauh dengan kekuatan internet. Sayangnya jaringan telekomunikasi disana kurang baik. Banyak dari anak-anak yang tidak mengikuti kelas walaupun tetap mengerjakan tugas sesuai arahan guru.

Tingkat putus sekolah masyarakat cukup tinggi. Jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh dan menyulitkan. Sekolah Dasar terdekat sering terendam sehingga memaksa mereka libur sekolah. Selama perjalanan ke seolah mereka harus menerjang banjir jika sedang meninggi. Libur yang berulang-ulang mengakibatkan anak-anak memperoleh pelajaran yang kurang memadai. Perjuangan mereka hingga berhasil lulus SMA merupakan pencapaian yang tinggi karena tidak terpikir untuk menempuh studi tingkat tinggi. Meskipun begitu harapan masih terpancar di mata anak-anak Pantai Mekar.

Baca Juga :  New Normal Dinanti, Tapi Harus Diwaspadai

Berkaca Pada Marunda
Permasalahan desa ini bukan hanya perkara ekonomi, akan tetapi juga pendidikan, ibadah, kelayakan tempat tinggal dan kesehatan. Dapat dikatakan masalah yang dihadapi warga Pantai Mekar sangat kompleks dan beragam. Rasanya jika hanya strategi pemerintah adalah memperluas hutan mangrove saja, hal itu tetap tidak berdampak banyak. Banjir rob tetap menjadi ancaman.

Marunda memulai dengat Great Sea Wall yang juga berdampak kurang efektif, hingga akhirnya pemerintah membangun rusun Marunda dengan biaya sewa yang terjangkau sehingga dapat diisi oleh warga yang terdampak abrasi pantai. Akhirnya masyarakat dapat di relokasi dari rumah ke rusun Marunda. Kini mereka dapat menikmati hunian yang lebih layak, dpat beribadah di masjid dengan tenang dan mengenyam sekolah dengan nyaman.

Memang perkara relokasi bukanlah hal mudah, terkait biaya dan juga budaya. Anggaran Pemkab Bekasi pastinya berbeda dengan Pemerintah DKI Jakarta sehingga pembangunan rusun belum menjadi wacana alternatif. Selain itu factor budaya, warga Pantai Mekar atau masyarakat Muara Gembong pada umumnya bukan tinggal di sebelah perkotaan layaknya Marunda, perlu komunikasi persuasif dan intensif apabila wacana relokasi begulir. Namun jika tidak digulirkan dari sekarang, kapan lagi masyarakat dapat menikmati wisata hutan mangrove di kawasan ini?

Wallahua’lam bishowab

Penulis : Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
(Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya)

Tags: Kawasan ekowisataMangroveMuhamad Husni MubarokPantai mekar
Previous Post

Vaksinasi Merdeka Polres Bogor di Gelar di Wilayah Parung

Next Post

Polsek Cibadak Laksanakan Ops Yustisi Gabungan di Pertigaan Simpang Ratu

Related Posts

No Content Available
Next Post

Polsek Cibadak Laksanakan Ops Yustisi Gabungan di Pertigaan Simpang Ratu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

" data-ad-slot="">
  • Beranda
  • Manajemen
  • Pedoman Media Siber
  • UU ITE
PT. JABARTEK MEDIA UTAMA
Alamat Perusahaan
Jl. Bayur Legokmanggu, Kel. Leuwisadeng, Kec. Leuwisadeng,Kab. Bogor, Jawa Barat
Alamat Redaksi
Boxis 123 Mall Kota Bogor Lantai M
Iklan & Kerjasama 082373463131- 085782514988 - 0856-8950-147 08111111038
Email : redaksi@jabaronline.com/jabaronline@gmail.com

© 2019 Jabar Online - Media Online Jawa Barat

No Result
View All Result
  • HOME
  • Regional
    • Bogor
    • Bandung
    • Bandung Barat
    • Bekasi
    • Sukabumi
    • Cianjur
    • Depok
    • Pantura
    • Periangan
    • Purwakarta
  • Pendidikan
  • Hukum & Kriminal
  • Jurnal Desa
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Opini
  • Sosial Politik
  • Ragam
    • Olahraga
    • Pariwara
    • Ekonomi & UKM
    • Sosok Inspiratif

© 2019 Jabar Online - Media Online Jawa Barat

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In