Kemenparekraf Hadiri Kunjungan Visitasi ke Desa Lengkong Bogor Jawa Barat
BOGOR | JABARONLINE.COM – Kunjungan Oleh Juri Visitasi ke Desa Lengkong Bogor Jawa Barat, dilakukan tepat pada hari Sabtu, 21 November 2020. Acara yang dihadiri oleh Kemenparekraf, Pemerintah Kabupaten Bogor, Civitas Institut STIAMI dan Juga Perangkat Desa Setempat. Berlangsung dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 14.00 Siang.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan terkait apa yang diterima oleh Desa Wisata Lengkong yang telah dibina oleh Tim Dosen dan Mahasiswa HOSPAR angkatan 2017 instut STIAMI yang mendapatkan peringkat 20 dari 109 desa binaan lainnya, apakah sudah sesuai dengan proposal yang diberikan atau belum.
Baca Juga : WJIS 2020 BI: Jangan Berhenti di Komitmen
Dengan persiapan yang matang, sehingga Acara berlangsung sangat meriah. Dilihat dari respon para Hadirin terutama Juri, yang sangat menikmati acara tersebut.
Hal ini terjadi karena indikator penguat satu sama lain yang bekerja sama. Yaitu Pembina (Institut STIAMI) dan Perangkat Desa Wisata Lengkong yang memang saling sinergi membuat acara berjalan dengan lancar.
Seperti yang dikatakan Bapak Kusmadi selaku Juri Visitasi, “Indikator keberhasilan ini atau penilaian ini adalah bagaimana besar kontribusi, komitmen dan kerja keras perguruan tinggi”.
Selain itu juga beliau berpesan juga untuk kedepannya Desa Wisata akan dibantu dalam Tata kelola dan Kelembagaan, karena hal tersebut sangat berpenharuh terhadap kemajuan sebuah Desa Wisata. Karena tanpa pengelolaan dan kelembagaan yang baik, kedepannya desa wisata tidak menutup kemungkinan tidak akan maju.
Tak hanya dari Bapak Kusmadi, Juri visitasi yang kedua yaitu Bapak Husein mengatakan bahwasannya, “Jangan bawa Desa Wisata itu cuma fokus kepada industri, Desa Wisata itu sebuah bagian dari laboratorium hidup pendidikan kearifan lokal” Artinya desa wisata tidak hanya sebagai sebuah industri melainkan sebagai ladang belajar, ladang pengalaman untuk berbagai pihak, terutama generasi muda. Yang nantinya mendapatkan experience apa gang tidak didapatkan di Kota. Seperti perasaan kekeluargaan yang erat, pengalaman aktivitas di Desa contohnya menanam padi, berkebun, memancing, memainkan permainan tradisional, dsb.
Terakhir beliau berpesan “Saya yakin perguruan tinggi sangat berperan penting terhadap pembangunan masyarakat karena pemberdayaan itu harus dilakukan oleh segenap unsur. Tourism is Everything, Everything is Tourism”.
Acara ditutup dengan makan Siang sambil menikmati view River Side di desa wisata lengkong yang digunakan juga sebagai jalur atraksi tubing. Semua aspek dari para hadirin, keadaan alam, dan warga setempat serta wisatawan terlihat sangat harmonis.
Penulis : Ucu P