Khotib Jum’at Mengajak Umat Islam Sambut Ramadhan Dengan Gembira, Do’a & Bekal Ilmu
KAB. BANDUNG | JABARONLINE.COM – Bulan ramadhan yang akan datang menjadi bahasan khotib jum’at saat naik mimbar. Tema dakwah dihadapan jama’ah sholat jum’at secara khusus dihadirkan yang mengupas tuntas kemuliaan ramadhan. Hal ini bertujuan agar umat muslim mempersiapkan diri dan menyambut ramadhan lebih maksimal.
Khotib Jum’at Ustadz Ruslan Gunawan, S.Ag., dalam mimbar jum’atnya di Masjid Baiturrahman Taman Kopo Indah Margahayu Selatan menyampaikan pentingnya menyambut ramadhan dengan bahagia, ilmu dan do’a. Pada hari ini sudah menginjak 13 syaban, dan semoga kita ditakdirkan untuk berjumpa dengan ramadhan bulan yang mulia yang dinantikan umat islam. Dari catatan sejarah para orang sholeh terdahulu menyambut dengan bahagia dan berdoa agar disampaikan pada bulan ramadhan hingga memperoleh kebaikan/keberkahannya.
Ijinkan saya selaku khotib jum’at mengajak mengingatkan agar kita senantiasa menjadi hambanya yang bertakwa. Sungguh bulan ramadhan ini bulan yang mulia dan istimewa. Jika kita tidak menyambutnya dengan bahagia atau terkesan menganggap bulan ini biasa saja. Maka perlu dipertanyakan tentang keimanan dalam diri?…
Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS.Yunus 58).
Baca Juga : UBK FKIP Universitas Pakuan Launching Layanan Bimbingan Karier
AdvertisementKonten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.Scroll To Continue with Content
Sudah semestinya kita menyambut ramadhan dengan bahagia. Lalu yang jadi pertanyaan apa dasar bahagianya?… bulan ini merupakan bulan yang dibukakan pintu Surga dan ditutup pintu Neraka. Pada bulan ini juga ada malam Lailatul Qadar yang merupakan malam penuh akan keberkahan pahala senilai ibadah selama seribu bulan.
Perlu dicontoh sikap para sahabat hingga Tabiin, mereka menyambut ramadhan dengan berdoa ;
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”
Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.
Ustadz Ruslan mengingatkan jangan sampai kita termasuk orang yang rugi. Seperti yang di sampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah naik ke atas mimbar. Lalu beliau mengucapkan Amiin sebanyak tiga kali. Sebagian sahabat bertanya, “Engaku mengaminkan apa?” Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan jawabannya, salah satunya:
“Amat merugi/hina seseorang yang Ramadhan masuk padanya kemudian Ramadhan pergi sebelum diampuni dosanya.” (HR. Al-Tirmidzi)
Maka agar tidak termasuk ke dalam golongan orang merugi. Kita upayakan hidupkan persiapkan ilmu dengan menghadiri majelis-majelis ilmu dan buka kitab para ulama. Kita pahami hakikat shaum, hingga yang membatalkan shaum.
Ada nasihat dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang perlu kita pegang tentang pentingnya ilmu sebagai landasan amal. “Orang- orang yang beribadah tanpa ilmu kerusakannya akan lebih besar dari pada kemanfaatanya”.
Bahkan Ibnu Ruslan dalam kitabnya juga mengatakan barangsiapa yang beramal tanpa ilmu maka amalnya akan tertolak. Selain itu juga ibunda Aisyah menyampaikan sabda nabi yang shohih. Siapa yang beramal dibulan ramadhan tanpa ilmu literasi dalil maka amalnya tidak diterima.
Dalam khotbah ke II nya, Ustadz Ruslan menutup dengan do’a harapan agar ramadhan ini jadi ramadhan terindah dengan dibekali ilmu.
Reporter : Dwi Arifin