Kisruh Data Penerima Bantuan, Warga Desa Dungusiku Ontrog Kantor Desa
JABARONLINE.COM | GARUT – Dipicu adanya dugaan penggelembungan data penerima Bantuan Langsung Tunai yang bersumber dari Dana Desa Desa (DD), masyarakat desa Dungusiku, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendatangi kantor desa, Senin (18/5/2020) untuk melakukan audensi. Dalam aksi tersebut terjadi kericuhan dan terjadi pemukulan antar warga.
Aksi tersebut sempat dilerai oleh petugas kepolisian yang berjaga-jaga. Bahkan dalam poto yang beredar salah seorang anggota mengeluarkan senjata guna meredam aksi lebih ramai.
Bahkan beredar informasi dugaan penggelembungan data penerima yang semula 1000 penerima menjadi 1500 penerima. Sehingga masyarakat hendak mempertanyakan data yang benar pada pihak Kepala Desa (Kades).
Gejolak warga akhirnya bisa diredam oleh petuga kepolisian yang turun mengamankan jalannya aksi tersebut.
Sementara Kepala Desa Dungusiku, Yoyoh, saat dikonfirmasi melalu sambungan ponselnya tidak menjawab, begitu juga saat dikirim perpesanan Whatsapp tidak menjawab.
Sementara informasi yang berhasil dihimpun dari pegawai Kecamatan Leuwigoong, mengatakan, aksi tersebut dipicu terkait mempertanyakan pembagian sembako yang bersumber dari dana gotongroyong Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2020, yang mana seharusnya dibagikan kesetiap RW. Lantaran adanya wabah covid-19 dialihakn untuk dana sembako.
“Memang tidak ada tembusan dahulu ke Kecamatan. Sejak awal sudah diingatkan agar pendataan dilakukan dengan baik dan akurat,” singkatnya.
Atu Restu Fauzi 30